Sore hari yang mendung seperti biasa kubawa DongHyun anjing terrierku untuk memenuhi panggilan alamnya (pipis dan e'ek). "seer sana-seer sini!!" di rumput juga pohon dan tembok (geli juga lietnya) dan gak lama kemudian dia berhenti tubuhnya mulai berputar-putar enam kali (tergantung dari aktivitasnya sih; semakin banyak putaran berati dia semakin aktif seharian itu). "jrooott..!!", aiihhh kulihat darah segar di e'eknya. Aku deg-deg an khawatir hmm kenapa bisa begitu?"aku pun tak tahu.
Keesokan harinya setelah pulang dari sekolah kubawa DongHyun ke dokter; ohh ternyata uji laboratorium menunjukan DongHyun punyai banyak cacing tambang di saluran pencernaanya, dan harus segera diberi obat cacing. "duhh ileehh jamileee aku lupa sudah lewat dari 3 bulan DongHyun lum kukasih obat cacing....!!". ohh aku manggut-manggut rasa mengerti dan menyesal karena kelalaian memberikan obat cacing teratur.
Bagi pecinta anjing dan binatang peliharan lainnya seperti kucing. Cacing jangan dianggap sepele karena perkembangbiakan nya di dalam perut binatang bisa menyebabkan kematian. "ughh serem yah", gak mau dong kehilangan si putih / si hitam / si mungil kesayangan kita. Tips berikut semoga membantu:
Bagi anak anjing usia 2 minggu kita harus memberikan obat cacing kepada anakan tersebut agar benih cacing muda cepat dibasmi dengan pemberian dosis disesuaikan berat badannya atau dosis 300 mg/10 kg berat badan. Selama 2 atau 3 hari berturut-turut untuk pembersihan awal.
Lalu diulang 1 minggu kemudian dengan pemberian 2 hari berturut-turut.
Pemberian selanjutnya dilakukan 2 minggu sekali (2 hari berturut) dan dilakukan dengan rutin sampai anak anjing berusia 7 bulan.
Pemberian obat cacing setelah anakan berusia 7 bulan sebaiknya dilakukan setiap bulan secara rutin.
Terdengar sepele yah hanya untuk urusan cacing karena kita lebih sering mendengar bahaya rabies ketimbang bahaya cacing di tubuh anjing. Waspada cacing, jangan sampai binatang kesayangan kita mati lemas karena berak darah yang disebabkan oleh cacing-cacing. Semoga bermanfaat.
