Permasalahan stunting di Kabupaten Trenggalek, tepatnya di Kecamatan Suruh dengan prevalensi 24,96% menjadikan daerah tersebut sebagai zona orange stunting. Masalah ini dinilai penting terlebih jika tidak diperhatikan akan memberikan dampak buruk bagi kualitas sumber daya manusia di Indonesia. Anak pada usia sekolah tentunya membutuhkan banyak asupan nutrisi sebagai sumber energi, pertumbuhan dan perkembangan, maupun untuk menjaga kesehatan. Hal inilah yang mendorong mahasiswa Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Negeri Malang (UM) untuk membuat sebuah permainan edukasi bernama Ular Tangga Gizi atau UNAGI sebagai salah satu alternatif pencegahan stunting yang dilaksanakan di TA Al-Hidayah Guppi, Desa Mlinjon, RT 27 RW 06, Kecamatan Suruh.Â
Peserta terdiri dari anak-anak TK usia 6 tahun berjumlah 22 anak. Sama seperti permainan ular tangga pada umumnya, kelas dibagi menjadi tim-tim kecil. Satu anak yang bermain diberi kesempatan melempar dadu dalam setiap putaran. Langkah anak dimulai dari start dan akan berjalan sebanyak angka yang ditunjukkan oleh dadu yang dilempar. Setelah anak menempati kotak yang telah ditentukan sebanyak angka dadu, anak akan mendapatkan que card berisi pertanyaan seputar makanan gizi seimbang dan harus menjawabnya. Permainan oleh tim-tim kecil dilakukan beberapa putaran sampai ada satu anak pemenang yang mencapai kotak finish. Pelaksanaan permainan UNAGI (Ular Tangga Gizi) dilakukan sampai semua tim memiliki kesempatan bermain dan menemukan pemenangnya. Kegiatan dilanjutkan dengan pemberian edukasi dan materi mengenai gizi seimbang. Setelah kegiatan praktik dan pemberian edukasi selesai, anak-anak diberikan kesempatan untuk bertanya dan mengulang materi yang telah disampaikan agar dapat memahami dengan benar materi gizi seimbang yang telah diberikan.
Dalam memaksimalkan program pengabdian ini juga dilakukan monitoring yang bekerja sama dengan mitra terkait pemahaman pola gizi sehat yang baik untuk asupan tumbuh kembang serta evaluasi supaya tim pengabdian dapat menjadikan program ini sebagai salah satu pembelajaran untuk pengabdian di waktu mendatang. Evaluasi juga dilakukan dengan tujuan untuk menilai tingkat keberhasilan suatu program.Â
Metode permainan "Ular Tangga Gizi" yang digunakan dalam kegiatan ini dinilai efektif karena lebih mudah dipahami oleh anak-anak. "Kegiatan permainan ular tangga ini merupakan hal baru dan sebuah inovasi yang menarik bagi anak anak, terlihat sekali anak-anak sangat bersemangat ketika bermain sekaligus belajar" Ujar Kepala Sekolah TA Al-Hidayah Guppi
Dengan adanya permainan ini, diharapkan dapat menjadi bekal bagi anak-anak untuk lebih memperhatikan makanan yang mereka konsumsi sehari-hari dan lebih berani menyampaikan opini mereka kepada orang tua tentang pola makanan bergizi seimbang yang tentunya akan bermanfaat bagi pertumbuhan dan perkembangan di usia mereka.
Pihak sekolah juga diharapkan melakukan pengkajian, pemantauan, dan pendampingan terhadap mereka agar tanda-tanda stunting maupun masalah gizi lainnya pada anak didik mereka dapat segera dicegah. Hal ini akan berdampak pada pertumbuhan prevalensi stunting di Kecamatan Suruh maupun angka capaian stunting di Kabupaten Trenggalek. Apabila angka prevalensi stunting dapat ditekan, maka perbaikan generasi bangsa dapat mencapai targetnya melalui penanganan gizi. Dengan keadaan gizi yang baik, tentunya akan menciptakan masa depan bangsa dengan kualitas derajat kesehatan yang tinggi.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H