Mohon tunggu...
Tim Pengabdian Masyarakat SRL
Tim Pengabdian Masyarakat SRL Mohon Tunggu... Mahasiswa - Departemen Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Malang

Departemen Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Tingkatkan Pengetahuan dan Keterampilan di Masa Post-COVID, Tim Pengmas UM Beri Pelatihan Pembuatan Aged Garlic dari Bawang Putih Tunggal

5 November 2023   14:00 Diperbarui: 5 November 2023   14:35 187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto tim pengabdian masyarakat bersama dengan anggota PKK RW 09 Bukit Cemara Tidar selesai kegiatan (Dokpri)

Karang Besuki, Sukun, Malang – Tim pengabdian masyarakat (pengmas) Departemen Biologi FMIPA Universitas Negeri Malang (UM) yang diketuai oleh Prof. Dr. Sri Rahayu Lestari, M.Si. melaksanakan pengabdian dengan judul “Pelatihan Pembuatan Aged Garlic sebagai Suplemen Herbal dalam Upaya Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat pada Masa Post-COVID” pada Minggu (8/10/2023).

Pelatihan ini diberikan kepada anggota PKK RW 09 Bukit Cemara Tidar agar mengetahui manfaat dan cara pembuatan aged garlic. Sebagian peserta kegiatan pengabdian ini telah mengetahui aged garlic sebagai salah satu suplemen kesehatan, tetapi bukan dari bawang putih tunggal melainkan dari bawang putih biasa. Oleh sebab itu, informasi lanjut mengenai bawang putih tunggal dan aged garlic perlu untuk disampaikan, terlebih untuk saat ini (masa post-COVID).

Bertempat di rumah ketua RT 03 RW 09 Bukit Cemara Tidar, kegiatan pengabdian ini dilakukan bersama beberapa anggota PKK dan tim pengabdian masyarakat. “Tim pengabdian masyarakat ini melibatkan dosen, mahasiswa, dan alumni,” ungkap ketua tim pengmas. Kegiatan dimulai dengan sosialisasi mengenai manfaat bawang putih tunggal dan produk aged garlic bagi kesehatan. Sosialisasi ini langsung diberikan oleh ketua tim pengmas yakni Prof. Dr. Sri Rahayu Lestari, M.Si. Tim pengmas juga telah menyiapkan leaflet berisi informasi dan cara pembuatan aged garlic untuk membantu peserta pelatihan memahami materi yang disampaikan.

Penyampaian materi aged garlic oleh Prof. Dr. Sri Rahayu Lestari, M.Si. (Dokpri)
Penyampaian materi aged garlic oleh Prof. Dr. Sri Rahayu Lestari, M.Si. (Dokpri)

Bawang putih tunggal (bawang lanang) adalah salah satu varietas bawang putih yang hanya terdiri dari satu suing. “Kandungan senyawa aktif pada bawang putih tunggal ini relatif lebih tinggi dibandingkan dengan bawang putih siung banyak,” tegas Prof. Sri Rahayu. Sementara itu, aged garlic atau kerap disebut bawang hitam merupakan salah satu produk olahan bawang putih yang difermentasi pada suhu tinggi selama ± 12 hari. Proses fermentasi membuat bawang putih ini mengalami perubahan dalam segi warna, tekstur, rasa, dan kandungannya. Aged garlic berwarna coklat-kehitaman, bertekstur kenyal, sedikit masam dan manis, tidak berbau menyengat, serta memiliki kandungan antioksidan yang tinggi. Aged garlic diketahui memiliki beberapa manfaat dalam kesehatan seperti dapat meningkatkan imunitas, menjaga kesehatan jantung, membantu menurunkan hipertensi, sebagai antidiabetes, antiinflamasi, dan antikanker.

Produk aged garlic (bawang tunggal hitam) yang dibuat oleh tim pengabdian masyarahat (Dokpri)
Produk aged garlic (bawang tunggal hitam) yang dibuat oleh tim pengabdian masyarahat (Dokpri)

Tak hanya sosialisasi, kegiatan dilanjutkan dengan praktik pelatihan pembuatan aged garlic. Praktik ini bertujuan untuk memudahkan peserta pengabdian memahami cara pembuatan aged garlic dengan melihat prosesnya secara langsung. “Pembuatan aged garlic diawali dengan membersihkan bawang putih menggunakan lap, kemudian menyusunnya dalam wadah rice cooker yang telah dilapisi tisu secara lapis per lapis hingga rice cooker penuh, dan terakhir bawang difermentasi selama ± 12 hari dalam keadaan rice cooker pada mode warm,” jelas salah satu tim pengmas.

Selama pelaksanaan, peserta pengabdian aktif bertanya mengenai hal yang tidak dipahami serta kendala yang sekiranya akan dihadapi. Sebagai contoh salah satu kendalanya adalah keterbatasan rice cooker untuk membuat aged garlic. Solusi dari tim pengabdian yaitu dapat menggunakan rice cooker bekas yang mode warm-nya masih berfungsi. Tim pengabdian juga memberikan beberapa doorprize untuk peserta yang paling aktif pada sesi tanya jawab.

Pengisian angket oleh peserta pengabdian masyarakat (anggota PKK) di penghujung acara (Dokpri)
Pengisian angket oleh peserta pengabdian masyarakat (anggota PKK) di penghujung acara (Dokpri)
Kegiatan pengabdian masyarakat kemudian ditutup dengan pengisian angket keterlaksanaan dan pembagian produk aged garlic dengan kemasan 50 gram. Terdapat beberapa pertanyaan dalam angket tersebut untuk mengetahui keberhasilan pelaksanaan kegiatan ini. Kegiatan pengabdian berjalan dengan lancar dari awal hingga akhir dan seluruh peserta juga sangat antusias dalam mengikuti pelatihan. “Saya sudah merasakan secara langsung khasiat bawang lanang (bawang putih tunggal) saat pasca pemulihan operasi. Oleh karena itu, saya sangat berterima kasih kepada Prof. Sri Rahayu beserta tim karena telah memberikan informasi tambahan mengenai olahan bawang putih tunggal agar mudah untuk dikonsumsi,” ujar Bu Sunarto. “Kegiatan ini diharapkan mampu meningkatkan pengetahuan dan keterampilan anggota PKK RW 09 Bukit Cemara Tidar, dan siapa tahu ke depannya dapat dikembangkan menjadi usaha rumahan,” tutup Prof. Sri Rahayu selaku ketua tim pengmas.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun