Mohon tunggu...
Timotius EdwinSantoso
Timotius EdwinSantoso Mohon Tunggu... Wiraswasta - penulis

saya adalah seorang pelayan Tuhan rindu untuk melayani Tuhan melalui tulisan yang bisa menjadi berkat banyak orang

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Seni Merawat hati

30 November 2023   12:45 Diperbarui: 30 November 2023   12:52 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Seni Merawat Hati: Kunci Memancarkan Kehidupan yang Berkualitas

Firman Tuhan mengingatkan kita untuk menjaga hati dengan kewaspadaan, sebab darinya terpancar kehidupan (Amsal 4:23). Mengapa hati perlu dijaga? ada dua aspek penting yang perlu kita pahami:

1.Hati sebagai Pusat Kehidupan

hati bukan hanya organ fisik, tetapi pusat kehidupan batin yang memiliki dampak besar, baik secara positif maupun negatif. jika kita membiarkan hal-hal negatif seperti sakti hati, patah hati, atau iri hati mengandalkan hati kita, hasilnya bisa merusak  kehidupan kita. Kita perlu bersikap hati-hati terhadap semua yang masuk dan keluar dari hati

2. Memancarkan Kehidupan atau Kematian

Hati kita memiliki kekuatan untuk memancarkan kehidupan atau kematian. Sebuah hati yang positif dan sehat akan menciptakan lingkungan yang memancarkan kehidupan sementara hati yanh penuh dengan negatiivitas bisa merugikan diri sendiri dan orang di sekitarnya. Kita memiliki kendali atas bagaimana kita merespon situasi dan menjaga hati memiliki dampak besar pada kualitas kehidupan

Renungan : Memancarkan kehidupan yang Berkualitas

Memancarkan kehidupan yang menyenangkan Tuhan memelukan kewaspadaan terhadap isi hati kita. Merawat hati dengan membuang segala bentuk sakit hati dan negativitas adalah langkah pertama menuju kehidupan yang lebih bahagia. Firman Tuhan mengajarkan bahwa "hati yang gembira adalah obat yang manjur" (Amsal 17:22).

Jadi, seni merawat hati adalah seni kehidupan yang sehat. ini bukan hanya tanggung jawab kita terhadap diri sendiri tetapi juga kepada Tuhan dan sesama. Dengan menjaga hati, kita tidak hanya menciptakan kehidupan yang lebih baik bagi diri kita sendiri tetapi juga menjadi saluran berkat bagi orang di sekitar kita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun