Dampak Perubahan iklim saat ini semakin terasa, hal ini di tandai dengan adanya fenomena La Nina / musim kemarau basah. Fenomena ini membuat sebagian wilayah Indonesia seharusnya mengalami musim kemarau ,namun masih di landa hujan deras yang sulit di perkirakan. La Nina memberikan akibat, yaitu Bulan April sampai September harusnya mengalami musim kemarau akan tetapi karena fenomena tsb musim kemarau dibeberapa wilayah Indonesia harus di landa hujan lebat. Fenomena ini berpotensi menimbulkan bencana alam seperti banjir dan tanah longsor.
Dilansir dari katadata.co.id, ciri- ciri La Nina yaitu:
*Terjadi penurunan suhu udara dibandingkan suhu normal.
*Angin pusat ke arah barat menguat searah dgn kecepatan angin kondisi normal.
*Curah hujan rendah di bagian Peru.
*Curah hujan tinggi di sekitar Papua.
Penyebab La Nina terjadi karena interaksi antara permukaan laut & atmosfer. Perubahan atmosfer memengaruhi perubahan suhu dan arus laut.Hal ini rata-rata terjadi 3 hingga 5 tahun, La Nina terjadi 9 sampai 12 bulan, akan tetapi La Nina bisa berlangsung lebih lama.
Fenomena kemarau basah membuat Hujan sulit di perkirakan dan berpotensi bisa datang kapan saja. Fenomena ini tentu perlu di imbau oleh masyarakat terutama masyarakat yang bertempat tinggal di daerah yg berpotensi terjadi bencana banjir, tanah longsor. Karena intensitas hujan yg tinggi dapat berpotensi terjadinya banjir, tanah longsor,hingga angin kencang.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H