Mohon tunggu...
Timothy Obert
Timothy Obert Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Pelajar SMA

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengaruh Cyberbullying Terhadap Tingkat Kecemasan Anak di SMA Assisi Samarinda

21 Oktober 2024   09:47 Diperbarui: 21 Oktober 2024   10:01 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

4. Gangguan dalam Proses Belajar: Kecemasan yang berlebihan seringkali mengganggu konsentrasi dan kinerja akademik anak-anak di sekolah.

Sebuah penelitian yang dilakukan pada sejumlah sekolah menengah atas menunjukkan bahwa lebih dari 30% siswa yang menjadi korban cyberbullying melaporkan gejala kecemasan tinggi. Banyak dari mereka juga melaporkan gejala gangguan tidur, penurunan prestasi akademik, dan peningkatan keinginan untuk menghindari sekolah.

Salah satu bentuk kecemasan yang paling umum ditemukan adalah gangguan kecemasan sosial. Para siswa sering kali merasa takut untuk berbicara atau berinteraksi dengan teman sebayanya karena khawatir akan menjadi sasaran ejekan atau hinaan lagi.

Untuk menekan angka cyberbullying dan dampaknya terhadap kecemasan anak, diperlukan kerjasama antara sekolah, orang tua, dan pemerintah. Beberapa langkah yang dapat dilakukan antara lain:

1. Edukasi Digital: Siswa perlu diberikan pemahaman tentang etika berinternet dan dampak dari cyberbullying.

2. Pendampingan Psikologis: Sekolah perlu menyediakan layanan konseling bagi korban cyberbullying untuk membantu mengatasi trauma dan kecemasan yang mereka alami.

3. Pengawasan Media Sosial: Orang tua dan guru dapat mengawasi aktivitas anak-anak di dunia maya, meski dengan batasan tertentu agar tidak mengganggu privasi.

4. Kampanye Anti-Cyberbullying: Membuat gerakan bersama di lingkungan sekolah untuk menyadarkan siswa tentang bahaya dan dampak negatif dari perundungan siber.

Cyberbullying memiliki dampak yang signifikan terhadap tingkat kecemasan pada anak-anak di usia SMA. Dampak ini tidak hanya memengaruhi kesehatan mental mereka, tetapi juga berdampak pada prestasi akademik dan hubungan sosial. Oleh karena itu, langkah-langkah pencegahan dan penanganan yang komprehensif perlu diambil oleh berbagai pihak agar korban dapat merasa aman dan terlindungi, baik di dunia maya maupun nyata.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun