Mohon tunggu...
Timothy Ethelbert
Timothy Ethelbert Mohon Tunggu... Wiraswasta - A Passionate Human Resource Specialist in Training, Development and Recruitment

* Born in Jakarta, 30 September 1994 * Certified Public Speaker (CPS) by OHR * Certified Trainer (CT) by OHR * Associate Trainer of Motivator Academy

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Menjadi Dewasa karena Berani Memutuskan Sesuatu

29 Januari 2017   16:21 Diperbarui: 29 Januari 2017   19:20 1339
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 Timothy Ethelbert | Motivasi Sukses | Inspirasi | Bahagia | Hidup anda dan saya selalu dihadapkan pada 2 atau lebih pilihan. Setiap pilihan memiliki resiko dan imbalannya tersendiri. Pilihan yang tepat akan membawa anda lebih cepat melaju dalam proses kesuksesan. Namun pilihan yang salah akan membuat anda lebih lambat dalam melaju di proses kesuksesan anda.

Pada saat ini banyak sekali orang yang takut untuk membuat pilihan. Mengapa ? Dari banyaknya jawaban saya mendapati bahwa sebagian besar orang takut untuk membuat pilihan karena takut untuk mengalami resikonya yaitu kegagalan. Resiko selalu ada dalam setiap pilihan. Keberhasilan seseorang ditentukan dari seberapa baik dia dapat mengelola resiko tersebut dan setia dalam prosesnya.

Setiap pilihan selalu mengandung unsur seperti mata koin yang memiliki 2 sisi. Ada sisi yang menjadi "tanggung jawab". Ada juga sisi yang merupakan "usaha". Saat anda menenentukan suatu pilihan maka secara tidak langsung 2 hal ini melekat pada diri anda. Ciri manusia yang sudah dewasa adalah manusia tersebut dapat menentukan pilihannya sendiri dan bertanggung jawab atas pilhannya.

Menentukan pilihan bukanlah hal yang mudah. Dibutuhkan suatu ketegasan dan keberanian mengambil resiko dari setiap pilihan. Anda dan saya tidak bisa hanya menjawab "terserah" ataupun diam karena tidak mau memilih. "Memilih" adalah suatu hal yang pasti dihadapi oleh siapapun. Lalu bagaimana caranya agar setiap kita dapat menentukan pilihan dengan benar?

  1. Melihat pengalaman orang lain  -  Jangan tergesa-gesa dalam mengambil keputusan. Cobalah untuk melihat dan mempelajari orang-orang yang pernah mengambil pilihan tersebut. Mungkin anda akan melihat ada yang berhasil dan ada yang gagal. Apakah resiko kegagalan tetap ada setelah melihat pengalaman orang lain? Pasti tetap ada ! Namun dengan melihat pengalaman orang lain maka anda dapat memperkecil resiko yang akan dihadapi dan mampu memaksimalkan setiap peluang yang ada.
  2. Mengukur kemampuan diri sendiri  -  Jangan gegabah dalam mengambil keputusan ! Anda harus dapat mengetahui kapasitas diri sendiri. Dengan anda mengetahui diri anda sendiri maka anda sudah menjamin sekitar 30% keberhasilan pilihan anda nantinya. Anda dan orang terdekat yang mengetahui kapasitas diri anda. Oleh sebab itu terbukalah atas setiap penilaian.
  3. Ambilah keputusan yang menurut anda sulit dan menantang tetapi masih menjadi kapasitas anda  -  Yang biasanya saya selalu lakukan adalah saya pasti mengukur kapasitas diri saya dahulu semisalnya ada di nilai 75, maka saya akan mengambil pilihan yang menurut saya memiliki skor 76-80. Mengapa lebih besar ? Karena dengan saya selalu mengambil yang lebih sulit "sedikit" maka kapasitas anda dan saya akan terus menerus bertambah setiap menghadapi pilihan dan tantangan yang baru. Nilai diri anda pun menjadi semakin bertambah setiap waktunya.

Seorang pemain sepakbola terkenal Indonesia pernah berkata," Beranjak tua itu pasti, tetapi menjadi dewasa, bijaksana, dan berprestasi itu pilihan". Mulailah berani dan bijaksana dalam mengambil keputusan anda, maka anda akan menjadi  orang dewasa yang sesungguhnya !

Terima Kasih

Salam Sukses

Timothy Ethelbert

Ngobrol bersama saya?

Instagram : timothyethelbert

Facebook : Timothy Ethelbert

Website : timothyethelbert.com

Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun