2. Mari 'Menegur' bukan 'Memaki'
Menegur dan memaki adalah 2 hal yang sangat bertolak belakang. Menegur selalu dilakukan dengan sopan dan harapan. Harapan yang dimaksud adalah perubahan yang diinginkan terjadi agar pribadi yang ditegur dapat menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Seringkali justru kaum-kaum ekstrimis lebih suka memaki dengan kasar dan tidak berdasar apapun untuk menyampaikan rasa ketidak setujuannya. Memaki tidaklah pantas dilakukan oleh seorang rakyat  dari suatu bangsa yang besar.
3. Berbicara 'Fakta' bukan 'Fiktif'
Point ke tiga merupakan bagian yang harus ada di 2 point di atas. Mari kita mengkritik dan menegur berdasarkan data dan fakta yang ada. Benjamin Franklin pernah berkata, "Kejujuran adalah kebijakan paling baik". Sebab kenyataan yang pahit jauh lebih baik daripada kebohongan yang manis. NKRI membutuhkan "pengkritik" dan "penegur" yang jujur berdasar fakta yang ada ketimbang seorang yang manis mulutnya namun berbicara kebohongan dan menyukai opini saja.
Presiden pertama NKRI Pak Soekarno pernah berkata,"Pemilihan umum jangan menjadi tempat pertempuran. Perjuangan kepartaian yang dapat memecah persatuan bangsa Indonesia". Mari kita kesampingkan kepentingan pribadi dan mulai menerima keberagaman sebagai identitas Bangsa Indonesia.
Terima Kasih
Salam persatuan
Timothy Ethelbert
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H