Akhir-akhir ini, masalah/isu lingkungan banyak diperbincangkan oleh netizen di media sosial. Banyak sekali orang yang berbincang tentang masalah kenaikan suhu bumi ataupun kenaikan muka laut, atau biasa disebut dengan global warming. Dibalik itu, masih banyak orang yang masih belum mengerti atau menganggap remeh masalah Global warming ini.
Jadi, Sebenarnya apa sih Global warming itu? Global warming itu adalah proses peningkatan suhu rata-rata pada atmosfer, dalam laut, dan permukaan bumi, serta perubahan pola cuaca dalam jangka panjang. Global warming bisa menyebabkan banyak masalah, mulai dari kenaikan air laut, perubahan iklim yang ekstrim, bahkan bisa menyebabkan masalah pada sisi sosial maupun ekonomi.
Penyebab Global Warming
Sebenarnya apa sih penyebab dari Global Warming? Menurut PBB, penyebab Global warming dan perubahan iklim adalah ketika emisi gas rumah kaca menyelubungi bumi, kemudian panas dari matahari terperangkap.Â
Gas rumah kaca adalah gas-gas yang berada di atmosfer yang menyebabkan efek rumah kaca. Sedangkan efek rumah kaca adalah fenomena dimana gas-gas tertentu di atmosfer menyerap dan memancarkan kembali radiasi panas yang dipancarkan oleh permukaan bumi. Menurut KLHK (Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan), gas-gas yang menyebabkan efek rumah kaca antara lain karbon dioksida (CO2), belerang dioksida (SO2), nitrogen monoksida (NO), nitrogen dioksida (NO2), metana (CH4), dan klorofluorokarbon (CFC). Berikut adalah penyebab dari munculnya gas-gas rumah kaca :Â
1. Aktivitas industri.
Penyebab munculnya gas-gas tersebut sebagian besar diakibatkan oleh aktivitas industri yang menghasilkan banyak emisi seperti manufaktur dan industri serta penciptaan energi dengan bahan bakar fosil. Dilansir dari eia.gov, bahan bakar fosil untuk menghasilkan energi menyumbang 73% dari total emisi gas rumah kaca dan 92% dari total emisi CO2 antropogenik.Â
2. Gaya hidup.
Tak hanya itu, ternyata gaya hidup kita sehari-hari juga merupakan salah satu penyebab munculnya global warming. PBB mengatakan bahwa aktivitas sehari-hari seperti menggunakan transportasi berbahan bakar fosil (motor, mobil, truk, kapal dan pesawat) merupakan penyumbang utama gas rumah kaca, terutama emisi karbon dioksida. Perilaku konsumtif atau pemakaian yang berlebihan juga berkontribusi kepada Global warming. Rumah dan jumlah penggunaan energi, cara bepergian, apa yang kita gunakan dan yang kita buang berkontribusi pada efek gas rumah kaca.Â
3. Penyuplai energi untuk bangunan.
Secara global, bangunan perumahan dan bangunan komersial mengonsumsi banyak listrik yang ada di dunia. Berlanjutnya penggunaan batu bara, minyak dan gas alam untuk penghangat dan pendingin, serta meningkatnya pemakaian energi listrik telah berkontribusi pada peningkatan emisi karbon dioksida terkait energi dari bangunan dalam beberapa tahun terakhir.Â
4. Berkurangnya lahan hutan.
Deforestasi juga merupakan salah satu penyebab utama dari global warming. Hutan memiliki fungsi untuk menyerap gas karbondioksida, dan hutan merupakan penghasil oksigen. Jika pohon-pohon yang ada di hutan ditebang, maka akan melepas gas karbondioksida dan gas rumah kaca lainnya. Menurut wwf.org.uk, Hilangnya dan rusaknya hutan berkontribusi sebesar 10% dari pemanasan Global.
Dampak Global Warming
Peningkatan suhu tentu saja menyebabkan dampak yang buruk pada lingkungan. Peningkatan suhu yang disebabkan oleh global warming mengubah pola cuaca dalam jangka panjang dan mengganggu keseimbangan alam. Berikut adalah dampak-dampak yang dihasilkan oleh Global Warming menurut PBB :Â
1. Suhu yang lebih panas.
Ketika gas rumah kaca semakin bertambah, maka suhu permukaan bumi pun juga bertambah. Tahun 2011-2020 merupakan dekade yang terpanas yang pernah tercatat, serta tahun 2023 adalah tahun terpanas yang pernah tercatat dalam sejarah. Menurut Badan Iklim Uni Eropa, pada tahun 2023, suhu global tercatat 1,48 lebih tinggi dibandingkan rata-rata suhu era pra-industri tahun 1850-1900. Suhu yang lebih panas ini juga bisa menyebabkan masalah lainnya seperti kekeringan, kekurangan makanan, meningkatnya resiko kesehatan dan kepunahan spesies akibat hilangnya habitat.
2. Cuaca yang lebih parah.
Salah satu hal yang disebabkan oleh Global warming adalah El Nino. El Nino adalah fenomena cuaca yang disebabkan oleh peningkatan suhu permukaan air akibat global warming di Samudra Pasifik Tengah dan Timur yang lebih hangat daripada biasanya. Kemudian, kenaikan suhu akibat global warming bisa memperkuat El Nino.
3. Peningkatan volume dan suhu lautan.
Menurut earth.org. Bumi yang semakin panas disebabkan oleh gas rumah kaca yang merangkap panas, 90% panas tersebut diserap oleh lautan. Ketika suhu air meningkat, volume laut pun bertambah. Karena Global warming, rata-rata tinggi permukaan laut global pada tahun 2022 hingga 2023 naik sebesar 0.3 inci atau 0.76 centimeter, dan naik sebesar 9.4 centimeter sejak tahun 1993 hingga tahun 2023.
Apa Aksi yang bisa kita lakukan?
Tentu saja bukan hanya PBB yang bisa mengatasi masalah lingkungan seperti Global Warming ini. Kita semua bisa melakukan aksi untuk mencegah dampak buruk yang ditimbulkan dari Global Warming. Aksi sekecil apapun pasti akan berdampak baik kepada lingkungan. Berikut tindakan simple yang bisa kita lakukan untuk mengurangi dampak dari Global Warming :Â
1. Hemat Energi.
Hampir semua barang-barang elektronik kita ditenagai oleh batubara, minyak dan gas. Maka dari itu, kita harus menggunakan barang-barang elektronik kita dengan bijak, serta gunkan peralatan yang hemat energi.
2. Mengganti Gaya Hidup.
Maksud dari mengganti gaya hidup adalah mengganti gaya hidup yang egois, pemalas, dan tidak peduli. Jalan kaki, bersepeda atau menggunakan angkutan umum sudah sangat membantu untuk mengurangi polusi, dengan bonus meningkatkan kesehatan dan kebugaran kita. Tentu jika jaraknya lebih jauh daripada biasanya, bisa menggunakan kereta atau bus.
Kita juga harus biasakan kebiasaan "Kurangi, gunakan kembali, perbaiki & daur ulang". Untuk Bumi kita, beli lebih sedikit barang, belajalah barang bekas, perbaiki apa yang bisa diperbaiki, dan daur ulang. Karena dengan banyaknya barang bekas yang dibuang, semakin banyak sampah dan limbah yang dibuang ke laut.
3. Produk Hijau.
Produk Hijau atau Green Product adalah Produk yang ramah lingkungan. Dengan membeli dan menggunakan Produk hijau, kita sudah mengurangi limbah-limbah yang berbahaya bagi lingkungan sekitar. Contoh dari produk ramah Lingkungan adalah mobil listrik, walaupun dalam proses pembuatannya mobil listrik juga menyumbang polusi yang cukup besar.
Akhir Kata
Sekarang, kita sudah mengenal lebih dalam tentang Global Warming, mulai dari pengertian/definisi, penyebab-penyebabnya serta langkah-langkah simple dan mudah yang bisa kita lakukan kapanpun dan dimanapun untuk mengurangi dampak yang dihasilkan oleh Global Warming ini.Â
Walaupun terkesan simple dan mudah, ternyata kita masih susah sekali untuk sadar tentang Global warming ini, dan masih banyak orang yang mengabaikan masalah ini. Oleh karena itu, Ayo kita benar-benar jaga Bumi kita bersama-sama, karena Bumi kita ini adalah Rumah dan Ibu kita bersama! Jika rusak dimanakah rumah kita nantinya?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H