Mohon tunggu...
Timoteus Setyo
Timoteus Setyo Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Penulis muda yang minim pengalaman menulis indah.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Suzuki Sensei, Dorama dan Film Jepang yang Memuat Banyak Bahan Pembelajaran

25 Maret 2015   18:02 Diperbarui: 17 Juni 2015   09:02 576
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: http://asianwiki.com/Suzuki_Sensei

[caption id="" align="aligncenter" width="409" caption="Sumber: http://asianwiki.com/Suzuki_Sensei"][/caption] Banyak film maupun dorama Jepang yang saya sukai, terutama karena memiliki banyak pesan moral dan selalu menarik untuk ditonton. Salah satu yang menjadi favorit adalah dorama dan film berjudul Suzuki Sensei. Sensei dalam bahasa Indonesia memiliki arti yaitu guru dan Suzuki adalah nama tokoh utama dalam cerita tersebut. Berawal dari versi manga (komik), membawa cerita tersebut di layar televisi Jepang dan layar lebar. Hasil dari produksi Tv Tokyo ini, berhasil membuat sebuah dorama (2011) dengan 10 episode dan sebuah film (2013) berdurasi dua jam yang ceritanya saling berkaitan. Akira Suzuki (Hiroki Hasegawa) adalah seorang guru di sebuah SMP di Jepang yang juga sebagai wali kelas 2-A, yang memiliki metode mengajar yang berbeda dari guru-guru lain di sekolah itu. Metode tersebut adalah mengajar dari hati ke hati, tidak ada pembatas antara seorang guru dan murid untuk saling menuangkan masalahnya untuk diselesaikan bersama. Metode yang dikembangkannya berasal dari penyesalannya karena tidak dapat mengetahui masalah mantan siswinya yang kemudian meninggal dunia. Kelas 2-A adalah kelas baru bagi Suzuki sebagai seorang wali kelas di semester awal ajaran baru. Kelas tersebut memiliki 33 murid, yang siswanya memiliki banyak karakter yang kemudian menjadi bahan cerita dorama dan film ini. Dengan banyak perbedaan antara siswa dan masalah yang ada, Suzuki sebagai seorang guru mencoba untuk mengumpulkan pikiran mereka dan mengatasi suatu masalah bersama. Metode yang dikembangkan oleh guru Suzuki tidak selalu membuat orang lain senang, ada juga siswa dan rekan guru lainnya yang malah membencinya. Film ini menarik pikiran para penonton pada kehidupan seorang guru dan membawa kenangan semasa sekolah dahulu. Banyak juga yang dapat menjadi bahan introspeksi diri dari cerita ini. Pada versi filmnya, saya sangat setuju pada pemikiran Tadashi Izumi (Takumi Kitamura) mengenai sistem demokrasi, yang dalam kontek ini ada pada pemilihan ketua OSIS, walau begitu ini bersifat universal dalam kehidupan demokrasi sehari-hari lainnya. Selain itu, pesan moral dari film Suzuki Sensei ini ada pada nilai sosial: di mana semua orang dapat berpendapat dan yang lain harus menghargai setiap perbedaan yang ada, juga kita perlu memperhatikan komunitas minoritas sebagai bagian dari kehidupan lingkungan kita. Alhasil, cerita ini sungguh menarik dan juga menyentuh. Tulisan ini tidak akan semenarik jalannya cerita dorama dan film Suzuki Sensei ini, oleh sebab itu cobalah untuk menonton atau mendownloadnya dan baru akan mengerti apa yang saya rasakan dan pikirkan dari cerita ini. Perlu diingat bahwa butuh kebijaksanaan dalam menanggapi cerita ini, karena terdapat perbedaan gaya hidup orang Jepang dan orang Indonesia yang mungkin tidak bisa kita terima. Akhir kata, saya akan menampilkan lirik lagu soundtrack film (androp - Rainbows) yang sangat bagus dan cocok untuk film ini, yaitu: 願いの数だけ (negai no kazu dake) 空を見上げたら (sora o miage tara) 僕らいつも一人じゃないよ (bokura itsumo hitori ja nai yo) 光っているから (hikatte iru kara) 照らしているから (terashi te iru kara) 君はいつでも君がいい (kimi wa itsu demo kimi ga ii) 涙の後には (namida no ato ni wa) 虹が架かるから (niji ga kakaru kara) 僕がいつも力になるよ (boku ga itsumo chikara ni naru yo) 覚えているから (oboe te iru kara) 繋がってるから (tsunagatteru kara) 君はいつでも君でいいよ (kimi wa itsu demo kimi de ii yo) Terjemahan: As much as you keep wishing If you look up to the sky Never ever we are left alone Look how shining it is And ever so dazzling You are the best as you are always After the tears There'll be rainbow You know, you can always count on me I will always remember As we're forever connected So just stay the way you are

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun