Mohon tunggu...
Timoteus Marten
Timoteus Marten Mohon Tunggu... -

Anak 'Jalanan' yg belajar merangkai kata. Di sini juga (http://timomarten.wordpress.com/) aku menjeda sejenak dan mengutak-atik kata.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Republik Timah Panas

22 Oktober 2011   10:00 Diperbarui: 26 Juni 2015   00:38 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku layu

Pada sebuah tangkai kering, kuteriakkan pembebasan.

Ya, kata itu

Tapi bertepuk sebelah tangan

Habis sudah kisahku

Bukit Abepura dan Fajar Timur jadi saksi,

dari Gelisah tak berujung

Ah, 'Republik Timah Panas'

Abepura, Medio Oktober 2011

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun