- PengantarÂ
Pemuda merupakan sektor massa atau golongan yang berjumlah besar dalam masyarakat indonesia. Â Mereka yang berkedudukan sebagai orang-orang yang berusia 16-30 tahun, sebagai pemuda tentu saja mempunyai ciri khusus yang kemudian akan menopang mereka untuk menciptakan hari depan yang gilang-gemilang.Â
Ciri-ciri yang mereka miliki diantaranya adalah dinamis, mobilitas yang tinggi, aktif dan cinta akan sebuah perubahan.Â
Sebagai usia yang masih produktif, sebetulnya hal itulah yang kemudian menjadi peluang bagi pemuda untuk menempa diri yang kemudian akan menopang mereka membangun disegala dibidang menuju kemajuan baik secara individu maupun kemajuan bersama masyarakat.Â
Karena pemuda, belum memiliki tanggungan sosial, atau tanggungan keluarga anak dan istri, sehingga mereka bisa dengan lebih leluasa mengembangkan suatu skil yang sangat produktif.
Dilihat dari aspek usia pemuda berjumlah 65,8 juta jiwa dari jumlah penduduk indonesia berjumlah 283.4 juta orang (Kompas and Bps). Pemuda tersebar sebagai pelajar dan mahasiswa, buruh, tani.Â
Persebaran yang ada setiap sektor dan ciri-ciri khususnya menjadikan kedudukan pemuda sengat penting sebagai tenaga produktif dalam suatu bangsa.Â
Sejarah membuktikan peranan penting pemuda dalam gerakan rakyat indonesia, yang kemudian ditandai dengan perjuangan pemuda yang gigih bersama rakyat sejak era pra kemardekaan sampai dengan gerakan Mei 1998, hingga saat ini.Â
Perlu diingat bawasannya pemuda merupakan usia yang masih sangat produktif dan cenderung cinta akan perubahan, sehingga tidak heran dalam perubahan, seringkali pemuda yang menjadi garda depan untuk mempolopori perubahan atau dengan kata lain pemuda sebagai agen pelopor perubahan dalam suatu bangsa, namum disisi lain sebagai usia yang masih produktif pemuda memiliki fisik yang sedang prima-primanya dibandingkan dengan mereka yang sudah umur 40, hal itulah yang kemudian membuat pemuda bersiap siaga untuk menyesuaikan diri dengan dialektika perkembangan zaman.
- Problem Usia Produktif
 Sebagai usia yang terbilang usia masih sedang prima-primanya tentu saja mengalami begitu banyak tantangan yang kemudian membuat usia yang masih produktif tidak bisa dikembangkan.Â
Diantara adalah Pertama sulitnya pemuda dalam mengakses pendidikan, yang disebabkan oleh krisis ekonomi kerakyatan yang sangat dalam dan komersialisasi pendidikan. Padahal sebetulnya kita mengetahui bersama bawasannnya edukasi menjadi suatu hal yang penting.Â