Dalam Konteks Usulan Calon Penjabat Gubernur (Pj Gubernur) Bali, Gusti Ngurah Harta, Calon Anggota DPR RI dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Menggarisbawahi Pentingnya Keterkaitan dengan Program Gubernur Bali, Wayan Koster, dalam Mempertahankan Pembangunan Bali ke Arah yang Lebih Baik.
Menyambung Arah Pembangunan Gubernur Bali Koster
"Kita berharap agar Calon Pengganti Sementara (Pj) Gubernur Bali yang akan datang merupakan Putra Terbaik Bali, yang memiliki Pemahaman yang Mendalam terkait Arah Pembangunan Bali. Ini penting agar program-program yang sangat Sukses dan Positif dari Gubernur Bali Wayan Koster dapat Terus Diteruskan," Tegas Ngurah Harta dalam Wawancara pada Sabtu, 22 Juli 2023.
Sesuai dengan Langkah yang Sudah Diambil, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Bali telah Mengajukan Tiga Nama Calon Pj Gubernur Bali kepada Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). Ketiga Nama yang Dijadikan Kandidat adalah Dewa Made Indra, Saat Ini Menjabat sebagai Sekretaris Daerah Provinsi Bali, Sang Made Mahendra Jaya, yang Berperan dalam Bidang Keamanan dan Hukum di Kementerian Dalam Negeri, serta Ervan Maksum, Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas).
Tetapi, Usulan dari DPRD Bali Tidaklah Saja, Kemendagri Juga Telah Merilis Tiga Kandidat Lain yang Berpotensi Mengisi Kekosongan Jabatan Akibat Berakhirnya Masa Jabatan Gubernur Bali, Wayan Koster-Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati pada 5 September 2023. Sehingga Secara Total, Terdapat Enam Calon yang Berpeluang menjadi Pj Gubernur Bali.
Kesesuaian Visi dengan Koster Penting Bagi Pj Gubernur Bali
Dalam Pertimbangan Siapa yang Akan Menjadi Pj Gubernur Bali yang Paling Tepat, Gusti Ngurah Harta Berpendapat Bahwa Keakraban dengan Gubernur Koster adalah Faktor Kunci. Ini Bertujuan Agar Visi dan Misi Tetap Selaras dengan Arah Pembangunan Bali yang Saat Ini Sedang Berlangsung. Keharmonisan Ini Sangat Kritis agar Pj Gubernur Bali Memahami Secara Mendalam Program-Program yang Telah Dirintis oleh Gubernur Koster.
"Misalnya, Dewa Indra yang Sudah Dekat dengan Koster dan Selalu Berdiskusi dengan Beliau. Jika Ini Terjadi, Dewa Indra Adalah Calon yang Tepat. Tetapi, Jika Tidak Ada Upaya untuk Berkonsultasi dan Mendiskusikan Rencana Pembangunan dengan Gubernur Koster, Maka Calon Tersebut Tidak Akan Memahami Konsep-Konsep yang Telah Dicanangkan oleh Gubernur," Ungkap Tokoh Masyarakat Bali yang Juga Merupakan Pinisepuh Perguruan Sandhi Murti.
Sinergi untuk Pembangunan Bali yang Berkesinambungan
"Interaksi Harian dengan Gubernur Koster Diperlukan agar Memahami Arah Pikiran dan Visinya. Ini Penting untuk Mencapai Pembangunan yang Berkesinambungan," Pungkas Gusti Ngurah Harta. (wid)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H