Mohon tunggu...
Sony Kusumo
Sony Kusumo Mohon Tunggu... Insinyur - Menuju Indonesia Surplus

Sony Kusumo merupakan pengusaha yang peduli dengan kemajuan bangsa Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

WNI Keturunan Tionghoa Ubah Dunia Soal Kromosom

10 Desember 2019   09:26 Diperbarui: 10 Desember 2019   09:24 540
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
WNI Keturunan Tionghoa Ubah Dunia Soal Kromosom (dok. goodnewsfromindonesia.id)

Kromosom adalah kumpulan DNA yang melingkar dengan rapat dan terletak di inti sel (nukleus) di hampir setiap bagian dalam tubuh. Kromosom berasal dari bahasa Yunani.

Terdiri atas dua kata, 'chroma' artinya warna dan 'soma' bermakna tubuh. Selaras dengan pengertiannya, bila dilihat dengan mikroskop tiap molekul tersebut memiliki warna-warna tertentu.

Berbicara soal kromosom, erat kaitannya dengan ilmuwan genetika asal Indonesia, Tjio Joe Hin. Pasalnya, ialah sosok dibalik penemuan jumlah kromosom manusia terdapat 23 pasang.

Penemuan ini bermula pada tahun 1921. Dimana ada tiga pria yang mendatangi Theophilus Painter untuk minta dikebiri.

Painter adalah zoologi Amerika. Salah satu penemuannya adalah tentang gen penentu jenis kelamin X dan Y pada manusia.

Dalam penelitiannya, Painter melihat serabut kusut tak berpasangan pada sel testis. Diyakini jumlahnya ada 24 pasang.

Keyakinan tersebut bertahan hingga 30 tahun lamanya. Sampai akhirnya Tjio memastikan bahwa jumlah kromosom hanya ada 23 pasang.

Penemuan itu sontak saja mengagetkan banyak kalangan ilmuwan. Alasannya manusia memiliki jumlah kromosom berbeda ketimbang simpanse, gorila, ataupun orang utan.

Padahal berdasarkan penelitian manusia dan kelompok hewan tadi mirip secara genetik. Penemuan besar itu didapatkannya lewat penggunaan teknik yang baru ditemukan untuk memisahkan kromosom dari inti selnya.

Kisah menarik lainnya adalah keberanian Tjio mendobrak aturan hasil konvensi yang telah berlangsung lama dalam dunia riset di Eropa. Jadi disana, bila ada penemuan maka yang dicantumkan sebagai author utama adalah nama kepala instansinya.

Kendatinya Tjio menolak, ia ingin namanya menjadi author utama dalam penemuan jumlah kromosom tersebut. Bahkan, ia sampai mengancam untuk membuang hasil riset tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun