Mohon tunggu...
Sony Kusumo
Sony Kusumo Mohon Tunggu... Insinyur - Menuju Indonesia Surplus

Sony Kusumo merupakan pengusaha yang peduli dengan kemajuan bangsa Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mengenal Tiong Hoa Hwee Kwan, Pusat Pendidikan Keturunan Tionghoa

15 Juli 2019   22:27 Diperbarui: 20 Juli 2019   07:09 412
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sekilas tak ada yang berbeda antara SMU Negeri 19 dengan sekolah negeri lainnya. Namun siapa sangka bangunan yang digunakan tersebut merupakan salah satu bagian dari sejarah panjang keturunan Tionghoa di Indonesia.

Sekolah yang terletak di Tambora, Jakarta Barat itu dahulu memiliki nama Pa Hua. Tempat ini adalah sekolah bagi para perantau dari Tionghoa yang datang bermukim ke Bumi Nusantara.

Pa Hua sendiri merupakan singkatan dari Tiong Hoa Hwee Kwan Patekoan, sebuah sekolah modern pertama di Batavia. Pendirian sekolah ini dilakukan oleh Rumah Perkumpulan Tionghoa dengan tujuan agar anak-anak keturunan Tionghoa mengenal identitasnya.

Namun tidak mudah bagi Pa Hua untuk berdiri bebas di nusantara karena pengawasan ketat yang dilakukan oleh Pemerintah Hindia Belanda. Bahkan sempat menimbulkan kekuatiran dari Kolonial Belanda karena Pa Hua yang bertumbuh pesat.

Kala itu Pemerintah Belanda yang kuatir langsung bertindak cepat dengan mendirikan Hollandsch Chinnesche School. Sebuah sekolah tandingan yang diperuntukan bagi keturunan Tionghoa namun mereka belajar dengan menggunakan bahasa Belanda.

Kekuatiran Pemerintah Belanda tak lain karena keturunan Tionghoa dikenal dekat dengan suku lokal dan kerap saling membantu. Mereka takut jika anak-anak Tionghoa dididik untuk membantu suku lokal melawan penjajahan Kolonial Belanda.

Nama Tiong Hoa Kwee Koan juga merupakan asal muasal dari istilah Tionghoa yang diberikan kepada perantau asal Negeri China. Pada saat itu Tionghoa dipilih karena kata Tjina dianggap menjadi panggilan yang menghina.

Pada tahun 1928, Gubernur Hindia Belanda secara resmi memilih sebutan Tionghoa sebagai pengganti Tjina. Namun istilah itu kembali diganti oleh Orde Baru menjadi Cina tapi belakangan kembali diganti oleh pemerintah menjadi Tionghoa.

Tiong Hoa Hwee Kwan sendiri tidak hanya ada di Jalan Patekoan, Tambora tapi juga dibeberapa daerah di Indonesia. Salah satunya ada yang terletak di Tegal yang biasa disebut dengan Zehoa.

Pada tahun 2006 lalu bahkan para alumni Zehoa sempat melakukan reuni. Para alumni kembali melakukan silahturahmi untuk memperingati 100 tahun sekolahnya ditutup oleh Presiden Soeharto pada tahun 1966.

Sejarah panjang kebudayaan Tionghoa di Bumi Pertiwi memang tidak ada habisnya. Kisah panjang dan perjuangan melawan penjajah membuat keturanan Tionghoa semakin mencintai Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun