Â
Sebagai mahasiswa akuntansi, kita dituntut untuk tidak hanya belajar di kelas, tapi juga menjelajahi berbagai kesempatan yang ada di luar kelas. Salah satunya adalah mengikuti Simposium Nasional Akuntansi (SNA) yang digelar setiap tahun.
SNA merupakan wadah bergengsi eksklusif untuk mempresentasikan hasil riset terbaik dalam bidang akuntansi oleh para peneliti, pendidik, mahasiswa, dan praktisi dari seluruh Indonesia dan mancanegara. SNA juga menjadi agenda rutin Ikatan Akuntan Indonesia-Kompartemen Akuntan Pendidik (IAI-KAPd) sejak tahun 1997. SNA ini merupakan wujud dari program Ikatan Akuntan Indonesia, khususnya Kompartemen Akuntan Pendidik untuk memajukan kualitas pendidikan akuntansi di Indonesia.
SNA diselenggarakan pertama kali di Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta tahun 1997 yang dipelopori oleh Ketua IAI-KAPd bapak Prof. Dr. Zaki Baridwan bersama beberapa dosen akuntansi. Hingga saat ini, SNA sudah menjadi agenda tahunan yang diselenggarakan secara bergantian di setiap perguruan tinggi di Indonesia.
Sejak saya mengenal SNA pada tahun 2021, akhirnya saya menemukan kegiatan yang sangat menarik dan menakjubkan! SNA memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang ilmu akuntansi.
Kebanyakan orang masih berpikir bahwa mahasiswa akuntansi setelah lulus kuliah pasti kerja di bank atau hanya hitung saldo rekening di bank. Bahkan, ada juga mahasiswa akuntansi yang berpikir demikian, namun mereka terlalu berpikiran sempit dalam memandang akuntansi.
Ketika saya mengikuti SNA ke 24 di Jambi pada tahun 2021, saat itu saya menjadi pemakalah secara online partama kalinya. Saya menerima banyak materi tentang isu-isu terbaru tentang akuntansi, salah satunya yaitu laporan keuangan.
Kemudian, saya mengikuti SNA ke 25 di Kendari pada tahun 2022, saat itu saya bergabung secara tatap muka (luring). Melalui kegiatan ini, Â diperkenalkan budaya, makanan, dan beberapa objek wisata di Kendari. Selain itu, ada kunjungan wisata ke pulau Bokori.
Ketika mengikuti SNA, saya juga bertemu teman baru dan menambah jaringan pertamanan saya. Misalnya, ada teman yang berasal dari kampus Universitas Gajah Mada, Universitas Hasanuddin. Â Universitas Muslim Indonesia, dan Universitas Muhamadyah Solo.