Mohon tunggu...
Timey Erlely
Timey Erlely Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Hasanuddin

Penulis - Peneliti- Konsultan Pajak dan Keuangan. Kunjungi instagram: timey_erlely

Selanjutnya

Tutup

Gadget Pilihan

Bicara soal Big Data, Dampak dan Perannya untuk Audit

19 April 2022   19:00 Diperbarui: 19 April 2022   19:09 2060
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Kita perlu mengetahui bahwa Indonesia merupakan salah satu negara dengan tingkat kasus fraud yang cukup tinggi, terutama kasus korupsi. Berdasarkan data Corruption Perseptions Index tahun 2021 menunjukkan Indonesia berada pada peringkat ke-99 dari 180 negara dengan skor sebesar 38, artinya tingkat korupsi di Indonesia masih tinggi (Transparency, 2021). Menurut ICW, selama tahun 2019 terdapat kasus korupsi sebanyak 217 kasus di Indonesia dengan total kerugian negara mencapai Rp 8,04 triliun (Kompas.com, 2020). Temuannya juga menjelaskan bahwa mayoritas pelakunya ialah Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang bekerja di berbagai kantor Pemda (pemerintah daerah) dengan total pelaku sebanyak 263 orang (Tempo, 2020). Berdasarkan data-data tersebut, tindakan fraud ini merupakan hal yang sangat meresahkan masyarakat Indonesia. Oleh karena itu, penerapan Big Data sangat penting di Indonesia. Apabila kecurangan itu tidak ada penanganan dengan serius, maka Indonesia akan terus mengalami kerugian, akan berdampak pada ekonomi, dan kemajuan negara. 

Dengan hadirnya Big Data, kita didorong untuk memanfaatkan teknologi ini secara baik untuk memberikan solusi atas masalah yang terjadi dan membuat rencana di masa yang akan datang untuk kehidupan yang lebih baik. Big Data merupakan suatu fenomena yang tercipta karena adanya kemajuan teknologi dan mau atau tidak mau, kita harus dapat menghadapinya. Untuk itu, kita harus bersama-sama memiliki komitmen untuk membangun Indonesia melalui memanfaatkan teknologi yang ada. Bagi generasi muda, kita semua memiliki kekuatan untuk menggunakan teknologi di berbagai bidang. Namun, masih banyak generasi muda yang belum mampu beradaptasi dengan perkembangan teknologi, krisis kepercayaan diri, dan depresi menjadi masalah-masalah psikososialnya. Mari, kita sama-sama belajar dan mempersiapkan diri untuk memanfaatkan setiap teknologi yang ada untuk mencapai Indonesia emas di tahun 2045. 

Referensi 

Kompas. (2022). Publik Menanti Cak Imin dan Luhut Buka-bukaan soal "Big Data". https://nasional.kompas.com/read/2022/04/14/08080071/publik-menanti-cak-imin-dan-luhut-buka-bukaan-soal-big-data

_____,(2020)Catatan ICW, Tren Penindakan Korupsi Turun 271 Kasus. Kompas. https://nasional.kompas.com/read/2020/0 2/18/16532131/catatan-icw-tren

Oracle. (2007). What is Big Data?. https://www.oracle.com/big-data/what-is-big-data/#defined

Pospiech M, Felden C (2012). Big data – a state-of-the-art. In: Proceedings of the 18th Americas conference on information systems (AMCIS), Seattle. https://link.springer.com/article/10.1007/s12599-013-0249-5

Transparency. (2021). Corruption Perseptions Index 2021. https://images.transparencycdn.org/images/CPI2021_Report_EN-web.pdf

Tempo. (2020). ICW Catat PNS Pemda Terbanyak Korupsi Sepanjang 2019. Tempo. https://nasional.tempo.co/read/1333239/i

Tang, J., & Karim, K. E. (2019). Financial Fraud Detection and Big Data Analytics – Implications on Auditors’ Use of Fraud Brainstorming Session. Managerial Auditing Journal, 34(3), 324–337.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun