EMAK-emak yang hidup di era modern ini sungguh sangat bersyukur (bila ia merefleksikan kehidupannya sekarang dibanding Emak-emak masa doeloe). Ya, di zaman modern saat ini, Emak-emak mudah sekali mendapatkan makanan, yang dengan berbagai cara untuk kebutuhan keluarga. Tinggal pergi ke supermarket atau restoran, dapat memilih dan membeli makanan yang diinginkannya. Namun, tidak demikian dengan emak-emak tempo dulu. Mereka memiliki tugas yang berat dalam menjaga ketahanan pangan keluarga.
Nah, mari kita lihat bagaimana Emak-emak dalam menjaga ketahanan pangan tempo doloe. Salah satu cara emak-emak tempo dulu menjaga ketahanan pangan keluarga, tak lain dan tak bukan, adalah mereka menanam sendiri di pekarangan rumahnya. Mereka, rerata, memiliki kebun kecil di belakang rumah, tempat mereka menanam berbagai macam sayuran dan bahan makanan lainnya.
Dengan menanam sendiri, mereka dapat memastikan kualitas dan kebersihan dari makanan yang dikonsumsi oleh keluarga mereka. Mereka juga bisa mengatur penggunaan pestisida dan pupuk yang benar agar tanaman dapat tumbuh dengan baik.
Kemudian, disamping menanam sendiri, emak-emak tempo dulu juga sering membuat persediaan makanan untuk masa depan. Mereka melakukan pengawetan makanan dengan cara mengeringkan, mengasinkan, atau mengawetkan makanan melalui proses penjemuran atau fermentasi. Dengan cara inilah, mereka dapat memastikan bahwa keluarga mereka memiliki makanan yang cukup bahkan ketika musim kemarau atau musim hujan tiba. Persediaan makanan ini juga membantu menghemat pengeluaran keluarga karena mereka tidak harus membeli makanan setiap saat.
Tak dimungkiri bahwa, emak-emak tempo dulu juga pandai dalam mengolah makanan sederhana menjadi makanan yang lezat dan bergizi. Mereka menggunakan bahan-bahan yang ada di sekitar mereka dan memanfaatkan bumbu-bumbu alami untuk memberi rasa pada makanan. Misalnya, mereka menggunakan rempah-rempah seperti jahe, kunyit, atau kemangi untuk memperkaya rasa dari makanan yang mereka masak. Dengan cara ini, mereka dapat memastikan bahwa keluarga mereka mendapatkan nutrisi yang cukup dari makanan sehari-hari.
Selain itu, emak-emak tempo dulu juga pandai dalam mengatur persediaan makanan mereka. Mereka membuat daftar belanjaan dan membeli makanan dalam jumlah yang cukup untuk beberapa hari ke depan. Mereka juga mempertimbangkan harga dan kualitas makanan sebelum membelinya. Dengan cara ini, mereka dapat menghemat pengeluaran keluarga dan memastikan bahwa mereka memiliki persediaan makanan yang cukup.
Terakhir, emak-emak tempo dulu juga pandai dalam memanfaatkan makanan bekas atau sisa untuk diolah menjadi makanan baru. Mereka kreatif dalam menciptakan resep-resep baru dari makanan sisa. Misalnya, dari nasi sisa mereka dapat membuat nasi goreng atau bisa juga membuat bubur nasi. Dengan demikian, mereka dapat menghindari pemborosan makanan dan memastikan bahwa tidak ada makanan yang terbuang.
Bisa kita simpulkan, secara general, emak-emak tempo dulu memiliki berbagai cara untuk menjaga ketahanan pangan keluarga. Mereka menanam sendiri bahan dapurnya, membuat persediaan makanan, mengolah makanan sederhana menjadi lezat, mengatur persediaan makanan, dan memanfaatkan makanan bekas.
Meskipun tugas ini mungkin terasa berat, emak-emak tempo dulu melakukan ini semua dengan penuh cinta dan dedikasi untuk keluarga mereka. Sebagai generasi saat ini, kita bisa belajar banyak dari mereka dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari kita. Lantas, Emak-emak sekarang apa ga mau ikuti teladan dari Emak-emak tempo dulu??
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H