Mohon tunggu...
Timothy Sutantyo
Timothy Sutantyo Mohon Tunggu... Freelancer - Fresh-graduate dari Swiss German University

Mahasiswa Informatik dari Swiss German University. Terkadang menulis jika ada opini yang ingin disampaikan.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Minggu-minggu Pertama Kuliah di Jerman

12 Februari 2018   03:29 Diperbarui: 12 Februari 2018   15:18 926
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selamat malam dari Jerman, semuanya! Seperti yang kalian tahu, mahasiswa-mahasiswa SGU diwajibkan untuk magang di luar negeri pada semester 6, terutama Jerman. Berhubung saya sudah semester 6, akhirnya saya mendapatkan kesempatan untuk pergi ke Jerman untuk magang. Di sini, saya akan menceritakan minggu-minggu pertama saya di Jerman.

Saya masih ingat ketika saya akhirnya tiba di Dusseldorf, saya langsung merasakan hawa dingin menusuk tubuh saya. Ya, saat saya tiba di Jerman, saat itu masih musim dingin, walaupun yang saya tahu sudah sedang peralihan ke musim semi, makanya tidak sedingin pada puncaknya. 

Saat itu, saya lupa mengenakan sarung tangan saya, sehingga tangan saya hampir beku & mati rasa ketika menunggu bis untuk diantarkan ke akomodasi masing-masing yang berada di Soest. Di perjalanan, saya merasa bagaimana Jerman lebih besar dari yang terlihat di peta. Sebagai contoh, untuk ke Soest dari Dusseldorf membutuhkan waktu sekitar 2 jam.

Di Jerman sendiri, bulan pertama kami diharuskan untuk belajar di universitas partner SGU, Fachhochschule Sudwestfalen. Kami akhirnya dapat merasakan bagaimana suasana universitas di luar negeri secara umum, bagaimana profesor di sana mengajar, dan sebagainya.

Untungnya, profesor di sana mengajar dalam Bahasa Inggris, sehingga kami semua dapat mengerti apa yang disampaikan oleh profesor tersebut. Untuk hal tersebut, saya berterima kasih kepada SGU yang telah mengajarkan kami Bahasa Inggris, dan juga menunjuk dosen "native" untuk mengajar kami Bahasa Inggris.

Kemudian, mengenai komunikasi dengan orang-orang di Jerman. Jujur saya masih ada kendala untuk berkomunikasi dengan orang-orang Jerman di sana, terutama karena kami diberi tahu bahwa orang Jerman lebih mengapresiasi jika kami dapat mencoba untuk berbicara dengan Bahasa Jerman. 

Sebagai contoh, saat saya disuruh untuk mengeluarkan tiket semester di kereta, saya tidak begitu mengerti jika saya disuruh mengeluarkan tiket semesternya dari "Map" (Ya, saya menyimpannya di Map plastik), karena dia tidak dapat menscan tiket semester saya.

Walaupun begitu, karena SGU telah mengajarkan kami Bahasa Jerman, paling tidak saya merasa saya cukup mampu untuk menggunakan Bahasa Jerman saya jika saya ingin menanyakan sesuatu, membeli keperluan, dan sebagainya. Saya berharap, seiring berjalannya waktu, kemampuan Bahasa Jerman saya dapat meningkat, sehingga kendala tersebut dapat berkurang.

Saya sering diceritakan oleh dosen-dosen di SGU bahwa orang Jerman sangatlah disiplin, dan saya setuju. Transportasi umum hampir selalu dapat tepat waktu, sehingga saya dapat percaya dengan jam-jam yang ditulis di jadwal. Karena itu, saya selalu mencoba untuk datang 5-10 menit sebelumnya di halte / terminal, sehingga saya dapat santai pada saat saya ke halte / terminal.

Terakhir, saya akan menceritakan pengalaman konyol saya pada saat saya di Jerman. Hingga hari ini, saya belum dapat mengakses internet dari telepon genggam saya, walaupun saya sudah mengaktifkan Kartu SIM saya (dan ya, prosesnya sangat rumit ketimbang di Indonesia). Saya pun memutuskan untuk pergi ke gereja di Dusseldorf sendirian. 

Saat perjalanan, saya mengira bahwa "announcer" dari kereta tersebut mengucapkan "Stasiun Unna", stasiun dimana saya seharusnya transit untuk ke Dusseldorf.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun