Mohon tunggu...
Timothy Sutantyo
Timothy Sutantyo Mohon Tunggu... Freelancer - Fresh-graduate dari Swiss German University

Mahasiswa Informatik dari Swiss German University. Terkadang menulis jika ada opini yang ingin disampaikan.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Minggu-minggu Pertama Kuliah di Jerman

12 Februari 2018   03:29 Diperbarui: 12 Februari 2018   15:18 926
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Shutterstock

Saat saya turun, ternyata saya di Stasiun Luenern! Serius, cara announcer mengucapkan "Luenern" hampir sama dengan "Unna"! Ya sudah, saya menunggu 1 jam untuk kereta berikutnya, yang berarti saya akan terlambat ke gereja. Saat saya tiba di Dusseldorf dan melihat, bis / kereta apa yang harus saya ambil untuk tiba di gereja dan juga perkiraan waktu tiba, ternyata sudah telat sekali. 

Ya sudah, saya hanya membeli McDonalds dan "Pouch" untuk menaruh koin-koin saya. Karena akses internet sangat terbatas bagi saya, saya tidak mau ambil resiko dengan berjalan-jalan di Dusseldorf.

Saat saya memutuskan untuk balik ke Soest, saya sangat kesulitan untuk melihat jadwal kereta untuk pulang ke Soest. Saya pun menjadi panik, tidak bisa balik ke Soest, hingga akhirnya saya menemukan jadwal, dan ternyata ada kereta yang rutenya persis sama dengan saat saya pergi ke Dusseldorf. Dengan itu akhirnya saya pulang dengan selamat ke Soest.

Dari cerita saya, saya ingin menyampaikan beberapa hal:

  • Sebisa mungkin, jangan pernah bepergian ke tempat lain sendirian bila belum ada akses internet. Ini yang menurut saya penting, karena dengan akses internet, kita dapat mengakses aplikasi Peta (untuk mencari tahu dimana satu tempat berada), atau DB Bahn (untuk mencari tahu jadwal keberagkatan kereta / bis dengan mudah).
  • Bila perlu, ajaklah salah satu teman untuk pergi bersama. Kita umumnya akan merasa lebih nyaman bila bepergian dengan orang yang kita kenal, dan juga dapat memeriksa satu sama lain jika ada barang yang tertinggal.
  • Cek selalu tulisan di Kereta / Bis untuk pemberhentian berikutnya. Terkadang, karena kendala bahasa, kita dapat salah mendengar nama dari stasiun berikutnya. Bila sanggup, duduklah di tempat dimana kita dapat melihat layar untuk pemberhentian berikutnya secara mudah.

Dari sini, tinggal di Jerman tidaklah selalu menyenangkan. Ada senang dan ada juga susah. Tetapi, saya yakin, saya akan mendapatkan pengalaman untuk tinggal di luar negeri, dan juga magang di perusahaan Jerman.

Salam,

Timothy Aditya Sutantyo

Mahasiswa Swiss German University Semester 6

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun