Baru saja kemarin Pilkada putaran pertama untuk tahun ini telah usai, dan ternyata hasilnya Ahok-Djarot dan Anies-Sandi melesat ke putaran 2. Untuk pilkada putaran pertama ini, saya memang memilih Ahok, tetapi saya berharap, siapapun yang akan menjadi gubernur Jakarta, saya berharap masalah dan harapan ini dapat terselesaikan:
Inilah salah satu momok bagi Jakarta. Waktu terbuang pada saat perjalanan, menimbulkan kejengkelan, keterlambatan, kebisingan, dan lain sebagainya. Saya pikir dengan terlalu banyak kendaraan bermotor di Jakarta, hampir tidaklah mungkin untuk Jakarta benar-benar bebas dari kemacetan. Tetapi, saya pikir ada beberapa hal yang dapat diperbaiki untuk mengurangi kemacetan di Jakarta. Â Untuk bagian ini, saya ingin membicarakan masalah kemacetan dibawah Flyover Roxy. Hampir setiap siang, kemacetan selalu terjadi, terutama untuk arah menuju jalan Gajah Mada. Menurut saya dan ibu saya, penyebabnya selalu sama: Banyak motor melawan arus dari rel kereta api menuju tanggul sungai Ciliwung. Mengapa sekarang ini tidak ada yang bertindak untuk motor-motor yang melawan arus itu? Siapapun gubernurnya nanti, bisakah pengendara-pengendara motor tersebut ditertibkan? Mungkin dengan cara mempekerjakan Polantas di daerah tersebut, untuk mencegah motor-motor tersebut melawan arus. Saya tahu ini akan membuat jalur tempuh untuk motor-motor menjadi lebih panjang, tetapi alangkah baiknya jika kalian dapat memikirkan kebutuhan pengguna jalan lain di area tersebut. Saya juga ingin membicarakan masalah kemacetan yang sering terjadi di dekat Stasiun Karet, terutama karena saat saya magang, saya seringkali melewati jalan tersebut. Hampir setiap kali saya pergi untuk magang, ada saja kemacetan di rel kereta tersebut. Ibu saya berpikir ada dua penyebab kemacetan di daerah tersebut. Pertama, jalanan di rel tersebut rusak. Siapapun gubernur yang terpilih, bisakah Anda memperbaiki jalanan tersebut? Juga, di depan Stasiun Karet, banyak sekali ojek online seperti Grab, Uber, yang mangkal di daerah tersebut. Saya rasa pemerintah seharusnya menyediakan tempat parkir yang layak untuk ojek-ojek tersebut. Contohnya, saya melihat ada tempat yang cukup luas di bagian belakang rel kereta; bisakah mereka mangkal di sana?
- Transportasi PublikÂ
Saya sebenarnya berpikir, pelayanan transportasi publik untuk Jakarta sudah meningkat dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Contoh nyatanya adalah pelayanan kereta api. Saat pertama kali saya naik kereta api, ibu saya khawatir bila ada kenapa-kenapa dengan saya, karena saat itu ia berpikir bahwa transportasi umum di Jakarta masih kurang aman. Tetapi, seiring dengan saya lebih sering naik kereta api, ibu saya pun berubah pikiran, dan mengetahui bahwa commuter line yang ada saat ini sudah lebih aman dari sebelumnya. Walaupun begitu, saya rasa masih ada beberapa hal yang dapat ditingkatkan. Yang saat ini mengganggu saya adalah waktu kedatangan dari transportasi umum tersebut; menurut saya seringkali waktu kedatangan transsportasi publik tidak konsisten, kadang cepat dan kadang lambat, terutama untuk bus Transjakarta. Juga, saya melihat untuk koridor 8A dan juga yang menuju ke Serpong, waktu pelayanannya masih dapat ditingkatkan. Apakah bus transjakarta bisa ditambah armadanya, sehingga dapat lebih banyak melayani pengguna dalam waktu yang lebih cepat?
Akhir kata, siapa saja yang akan menjadi gubernur DKI Jakarta melalui pilkada ini, saya berharap kedua masalah ini dapat terselesaikan. Saya yakin Anda dapat membuat Jakarta menjadi kota yang lebih baik, lebih maju, lebih bersih, lebih baik dalam segalanya. Sebelumnya, saya ucapkan terima kasih.
Timothy Aditya Sutantyo
Mahasiswa IT SGU Angkatan 2015
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H