Mohon tunggu...
Til umuri
Til umuri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

buku, dan kopi

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Ikhlas adalah Jawaban

15 Desember 2023   00:12 Diperbarui: 15 Desember 2023   00:22 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beberapa orang mulai melakukan berbagai macam persiapan, setumpuk buku galau untuk menjembatani kesedihan. Dan lagu sendu pun di putar berulang kali agar menjawab rindu yang berkepanjangan.

Setabah apapun kamu, pada akhirnya pertemuan adalah pintu gerbang menuju perpisahan. Terima saja, sebab bahagia itu ada tak lebih untuk menjemput kesedihan.

Kita pernah begitu dekat namun hati tak pernah terikat.

Dan akhirnya aku putuskan mencintaimu dalam keikhlasan, merelakan lewat tulisan merubah kenangan dan harapan lewat doa-doa dan kata-kata kerinduan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun