Mohon tunggu...
George
George Mohon Tunggu... Konsultan - https://omgege.com/

https://omgege.com/

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Kritik Penerus, Ahok atau Susi yang Patut Diteladani?

15 Januari 2020   14:06 Diperbarui: 16 Januari 2020   08:36 2328
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Kita harus percaya, Pak Anies itu lebih pintar ngatasinya." Demikian jawaban singkat Basuki Tjahaja Purnama saat ditanya wartawan komentarnya terkait perdebatan antara konsep dan pendekatan naturalisasi versus normalisasi dalam mengatasi banjir Jakarta.

Bagi telinga sebagian orang, pernyataan Ahok ini bentuk sindirian. Makna sejatinya seperti ujaran khas warganet dalam perdebatan di kolom komentar banyak artikel dan posting media sosial tentang Jakarta. 

"Kan yang penting gubernur yang seimron." Orang menyangka itu sindiran karena terlontar dari mulut Ahok, tokoh yang diposisikan rakyat -saya kira sebagian tanpa sekendak Ahok- sebagai ikon karakter yang bertolak belakang dengan Anies. 

Jika Anies hitam, Ahok putih; jika Anies antagonis, Ahok protagonis; Anies Joker, Ahok Batman. Demikian pula sebaliknya.

Tetapi saya lebih percaya bahwa pernyataan Ahok itu tulus. Bukan tulus dalam makna Ahok sungguh percaya pada ucapan sendiri melainkan bahwa Ahok memang ingin pernyataan itu termaknai sebagaimana bunyinya.

Maksud saya, Ahok memang sedang menahan diri dari tindakan melontarkan pernyataan provokatif, menghindari menjadi kompor yang memperpanjang polemik di tengah-tengah warga. Hal ini sudah sering Ahok lakukan selepas penjara.

Seorang birokrat lokal yang kebetulan terlibat obrolan singkat di sela menjemput anak sepulang sekolah berkata kepada saya bahwa sikap Ahok yang seperti inilah sikap negarawan itu. Menurutnya seorang pemimpin publik tidak pantas mengkritik penggantinya.

Setahu saya, ini pula salah satu unsur definisi negarawan yang diyakini Susilo Bambang Yudhoyono. Saya ingat di masa panas-panasnya kampanye pilpres dahulu, SBY pernah mengkritik capres Prabowo Subianto dan orang-orang dekat Presiden Jokowi yang mempersalahkan kebijakan dan kepemimpinan presiden-presiden terhadulu.

Tetapi jika prinsip tidak mengkritik pendahulu ini kita amini sebagai ideal negarawan, maka itu berarti mantan Menteri KKP Susi Pudjiastuti adalah contoh buruk. Benarkah begitu?

Saya kira banyak orang setuju bahwa Ahok dan Susi Pudjiastuti adalah dua teladan utama pemimpin yang benar-benar bekerja. Terlihat jelas bagaimana mereka sungguh bekerja dan bagaimana pekerjaan itu memberi hasil dan berdampak. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun