Mohon tunggu...
George
George Mohon Tunggu... Konsultan - https://omgege.com/

https://omgege.com/

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Debu-debu Kembang-kembang

3 Februari 2019   17:56 Diperbarui: 3 Februari 2019   18:20 148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi [Diolah dari Tribunnews.com dan etsy.com]


Debu-debu kepul tanah kebun rekah
Sumur-sumur surut riak sungai sepi
Subuh-subuh sungguh perempuan pergi

Daun-daun gugur batu-batu tumbuh
Jati-jati telanjang jagung-jagung mati
laki-laki melajang mengantung hati

Hari-hari berlalu tahun berganti
Laki-laki selalu patuh menanti
Hari ini berita patahkan hati

Malam-malam sepi pesawat mendarat
perempuan pulang mendulang hasrat
dalam kotak kayu kaku tubuh mayat

Sumur-sumur kersang tanah kebun rekah
batu-batu rancung tapak kaki pecah
Ke tanah rantau laki-laki enyah

Hari-hari berlari tahun berganti
Laki-laki di kotak kayu meranti
Di langit perempuan riang menari

Berbahagia perempuan dan lelaki
Bersatulah kembali sepasang kekasih
tanpa kemarau dan majikan menagih

Di padang tandus syahdu tembang kumandang
yang penghabisan orang-orang  memandang
bersanding dempang pusara tebar kembang

***
02/02/2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun