Mohon tunggu...
George
George Mohon Tunggu... Konsultan - https://omgege.com/

https://omgege.com/

Selanjutnya

Tutup

Analisis Artikel Utama

Analogi "Thanos Infinity War", Pidato Terkeren Pemimpin Dunia, Mungkinkah Ada Peran Erick Thohir?

13 September 2018   09:41 Diperbarui: 14 September 2018   05:44 6518
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dokumentasi pribadi

Saya ingat, pada pemilu 2014, ketua jurusan ilmu politik sebuah kampus di Kupang minta saya bersama seorang sosiolog Univ. Birmingham dan seorang direktur LSM bicara tentang perbedaan platform Jokowi dan Prabowo. Seorang penanya menelepon, menanyakan pendapat kami soal kabar jika gagasan-gagasan Jokowi itu sosialis.

Saya jawab, pada dasarnya baik gagasan-gagasan Prabowo pun Jokowi menentang kapitalisme neoliberal. Ada jejak sosialisme pada gagasan kedua tokoh visioner ini. Yang berbeda adalah pada Prabowo kita melihat kecenderungan kuat ekonomi perencanaan terpusat yang dipakai Uni Soviet dan China era Mao. Pada Jokowi yang lebih dominan adalah gagasan partisipasi komunitas-komunitas rakyat dan koperasi seperti sosialisme abad 21 Amerika Latin.

Diferensiasi gagasan ekonomi kerakyatan dua tokoh ini masih berlaku hingga kini. Dalam gagasan ekonomi konstitusional Prabowo yang berlandaskan Pasal 33, peran sentral perencanaan negara masih sangat kuat. Demikian pula gagasan ekonomi gotong royong Jokowi kian kuat aroma partisipasi komunitasnya, terutama oleh apa yang Ma'ruf Amin katakan sebagai ekonomi keumatan yang berbasis kemitraan vertikal pengusaha besar dan usaha kolektif rakyat.

Bahwa hingga kini wujud dari ekonomi gotong royong itu belum sungguh jadi wajah utama perekonomian Indonesia, kompleks sebabnya. Salah satunya adalah sempitnya ruang fiskal pemerintah yang hanya menyediakan pilihan-pilihan kebijakan yang terbatas. Namun bertumbuhnya BUMDes bisa saja salah satu indikator kita sedang mengarah ke sana.

Mungkinkah ada peran Erick Thohir?

Gagasan ekonomi Pancasila alias ekonomi gotong royong alias sosialisme Indoonesia tentu merupakan gagasan lama, gagasan yang Jokowi ambil dari Soekarno. Namun menggunakan Thanos dalam infinity War sebagai perumpamaan untuk menyampaikan hakikat kegagalan kapitalisme adalah sungguh kreatif, benar-benar sesuatu yang baru.

Gara-gara perumpamaan Thanos itu, pidato Jokowi--yang sebenarnya sarat muatan ideologis--jadi terasa cerah ceria, khas milenial.

Tidak salah menduga ada peran Erick Thohir dan kaum muda lain dalam Tim Kampanye Nasional Jokowi di balik pidato ini. Jika toh bukan Erick Thohir dan rombongannya yang menyumbangkan perumpamaan ini, bisa saja para peracik pidato itu dipengaruhi semangat milenial yang dibawa masuk Erick Thohir ke lingkaran Joko Widodo.

Ini kejutan yang sama seperti konsep Presiden muncul dalam upacara pembukaan Asian Games mengendarai motor. Spontan. Anti-protokoler baku. Anti-kelaziman mapan. Segar, penuh simbol yang akrab bagi kalangan milenial.

Ya, saya duga demikian. Bergabungnya orang-orang kreatif seperti Erick Thohir ke dalam lingkaran istana membawa semangat baru. Memang bukan soal konten, melainkan soal kemasan, dan itu penting sebab seringkali konten hanya bisa diterima jika dikemas menarik.

Sumber:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun