Pada 2017, BBC memasukkannya ke dalam daftar 100 perempuan putri presiden atau perdana menteri yang paling berpengaruh. Meski sudah sejak 2016 namanya disebut dalam Panama Papers terkait kepemilikan aset apartemen mewah di London yang diduga hasil gratifikasi, tiada yang menduga sinar bintang baru ini akan sedemikian cepat meredup.
Maryam Nawaz berusia 45 tahun pada Oktober 2018 ini. Ia baru 7 tahun berkecimpung dalam dunia politik, terhitung sejak menjadi anggota PMN-L pada 2011 untuk membantu ayahnya.
Setelah kembali dari pembuangan di Arab Saudi dalam pemerintahan diktator militer Jenderal Pervez Musharraf, Nawaz Sharif kembali menjadi politisi berpengaruh.
Saat itu Nawas Syarif, ayah Maryam menghadapi kebangkitan politik kaum muda yang dipimpin Imran Khan, pesaing Nawas Syarif.Â
Maryam membantu ayahnya mengorganisasikan dukungan kaum muda di sekolah-sekolah dan perguruan tinggi.Â
Pada 2013 Maryam salah satu manajer kampanye pemilihan kembali Nawas Syarif. Sukses. Nawas terpilih kembali. Maryam segera mendapat tempat istimewa di PML-N dan pemerintahan.
Di pemerintahan, Maryam Sharif ditunjuk sebagai ketua program kaum muda kantor Perdana Menteri. Melalui jabatan itu, Maryam bertanggungjawab atas program pinjaman tanpa bunga kepada kaum muda untuk membangun kewirausahaan, sekaligus menggalang opini dan dukungan kaum muda terhadap pemerintahan Nawas Sharif. Sayangnya jabatan itu hanya dipeluknya selama setahun. Pada November 2014, partai oposisi menuntutnya mundur karena ketidakcakapan.
Pada 2016, nama Maryam dan dua saudara lelakinya tersebut dalam bocoran Panama Papers terkait aset apartemen mewah di London milik keluarga Sharif yang tidak jelas asal-usulnya. Diduga, aset itu dibeli dari hasil korupsi dan gratifikasi.
Baca Juga: 11 Kesamaan Terpidana Korupsi Rita Widyasari dan Nawaz Sharif