Mohon tunggu...
George
George Mohon Tunggu... Konsultan - https://omgege.com/

https://omgege.com/

Selanjutnya

Tutup

Puisi Artikel Utama

Puisi| Jangan Damai Palsu

18 Desember 2016   22:57 Diperbarui: 12 Juni 2018   13:35 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi diolah dari id.abna24.com

(untuk Suriah)

Perang memang bikin duka
tubuh terkapar darah luka
esok redup seiring ratap
keluarga tangisi teduh atap

Namun jangan pasifis palsu
tawa nikmat damai semu
mengutuk jalan peluru
pada penindasan membisu

Sebagian perang bukan petaka
ketika peluru sebijak kata-kata
mulia kitab-kitab pada senjata
kemanusiaan selimuti semesta

Jangan jadi pasifis palsu
merdeka kini dirimu
darah tumpah pendahulu
bilas tubuh nusantaramu
kolonialisme noda berlalu

Majulah al-Assad, maju!
serapah mengiring langkahmu
juga doa mengirimmu

Buka kembali
Gateway to History
tegakkan lagi
Craddle of Civilization
Usir biang angkara murka
singkirkan 6 tahun duka

Kepada rakyat tak berdosa
korban todong tameng manusia
licik teror sang angkara
mulia jiwamu di Surga

***
Tilaria Padika
Timor, 18/12/2016
Baca juga: Bangkitlah Bangkit
Gress: Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak? Itu Salahmu!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun