Menurut bupati Tasikmalaya, Ade Sugianto, sebagai luas cakupan sosialisasi Pemkab Tasik akan coronavirus, semakin besar juga jumlah masyarakat yang memeriksakan dirinya ke rumah sakit. Untuk itu, bupati Tasik mendatangkan tim gerak cepat dan sudah mengantisipasi lonjakan Pasien Dalam Pengawasan (PDP).
Untuk antisipasi PDP, Bupati telah mempersiapkan rencana untuk memperluas ruang isolasi di rumah sakit, termasuk menyulap ruangan-ruangan tertentu menjadi ruangan isolasi tambahan.
Selain itu, Pemkab juga menyulap fasilitas non-medis seperti asrama haji dan gedung pramuka untuk kemungkinan terburuk. Sementara itu, bupati juga sudah menyiapkan skenario kejadian luar biasa (KLB).
Untuk menyusun ini, Pemkab Berau sudah menyiapkan sekitar 300 ton beras dari Bulog sebagai bentuk persiapan. Tetapi, jumlah stok tersebut akan diamankan agar tidak bergeser ke zona merah Coronavirus, yaitu Jakarta.
Selain itu, bupati juga mengajak warga Tasikmalaya agar tidak cemas dalam menghadapi pandemi ini. Ia meminta masyarakat untuk tetap tenang dan selalu menjaga kebersihan badan masing-masing.
Bupati juga berpesan kepada masyarakat untuk jangan mudah percaya dengan berita-berita palsu yang hanya membuat resah dan hilang rasa percaya kepada pemerintah. Bupati mengajak masyarakat untuk jangan takut dalam menghadapi situasi ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H