Menurut penelitian, hutan Mangrove atau hutan Bakau mampu mencegah gelombang tinggi menuju daratan. Selain itu, bakau mampu menyimpan emisi gas rumah kaca dibanding tanaman-tanaman lain. Di Indonesia sendiri, kawasan mangrove terbesar seluas 3,5 juta hektar dan kawasan yang memiliki hutan bakau terluas merupakan kabupaten Berau. Warga Berau yang kreatif dapat memanfaatkan hutan bakau untuk menunjang perekonomian tanpa merusak lingkungan.
Langkah ini berhasil dilakukan oleh kampung Tabalar Muara di Kabupaten Berau. Kampung ini melalui Badan Usaha Milik Kampung (BUMK) berhasil menciptakan produk bandeng tanpa duri. Hasil kampung mereka ini dipamerkan dalam acara Hari Ikan Nasional pada November lalu di Kantor dinas Perikanan, Kabupaten Berau. Pengembangan usaha bandeng ini merupakan binaan beberapa LSM yang bergerak pada konservasi lingkungan di kabupaten Berau.
Produk ikan Bandeng tanpa duri ini fokus pada pengolahan ikan segar yang menekankan pada higienitas, produk yang segar, dan ramah lingkungan. Produk ini merupakan hasil olahan ibu-ibu dari kampung Tabalar Muara. Industri ini akan meningkatkan tingkat perekonomian kampung sekitar tanpa harus merusak lingkungan untuk membuat tambak baru.
Menurut bupati Berau, Muharram, adanya industri bandeng tanpa duri ini sangatlah kreatif. Ia mendukung penuh usaha rumahan ini. Kedepannya, bupati Muharram berharap produk bandeng ini dapat menginspirasi kampung-kampung lain. Atau jika bukan penghasil hasil laut, penduduk dapat memaksimalkan potensi daerahnya masing-masing untuk meningkatkan perekonomian.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H