3. Membungkus dukungannya dengan data-data bermutu serendah kertas murahan dan daun pisang layu.
4. Mengikat kesimpulan tulisannya selabil gelang karet, karena data dan opini yang dibentuk dipaksakan supaya tidak tumpah.
5. Apalagi, jika diakhir tulisannya ditutup dengan pernyataan, ‘wani piro?’
Nah, rekan kompasianer sekalian, ternyata banyak macam akun di Kompasiana Rumah Sehat Kita Bersama ini. Perangai dari pemilik akun-akun ini juga bermacam-macam. Ada yang suka diskusi dengan nalar sehat, ada yang 'ngeyel', ada yang tendensius, narsis dan sebagainya. Bagaimana dengan Anda ?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H