Bias cahaya itu menggandeng ibu
masuk ke kamar pagi berdebu
tegas membelai sadar buah hati
harapnya terselip dalam senyum melati
tegap punggungnya menahan pilu
kuat tangannya menjinjing malu
semua demi anak dahulu
dia melupakan keriput dan mata layu
baginya waktu istirahat tak perlu
dipatahkannya jarum jam sembilu
lalu dijahitnya waktu yang berlalu
ibu memang begitu
bagai jalan keras berbatu
dan hanya ayah yang tahu itu
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!