Badai jatuh dan menerpa
namun jalan berliku itu tetap begitu
hanya air menggenang di lobang
menjadi panggung tarian hujan
sepasang kaki kuyup tak beralas menapak berganti
sang empu bungkuk tertunduk menjepit payung
samar tangisan kecil memecah langkah terhuyung
sssttt, sang empu adalah ibu
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!