Bila tiada sekuntum asmara dalam hati
tak mungkin rindu seindah mawar melati
mesra terangkai dalam karangan sastra
indah terlukis dalam klise pujangga
Lidah bisa memutar kata
tapi mata takkan berdusta
tekuk kesal bibir mu
tak menghapus senyum dalam tatapan mu
Mengapa mega rasa harus kau dusta
sedangkan hati terasa menyala
mengapa kau redup segenap kata
sedangkan telinga sepi menunggu sapa
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!