Mohon tunggu...
Ruli
Ruli Mohon Tunggu... Lainnya - Gathering, sharing and make it happen

Penggiat pendidikan, sastra dan kopi

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Bingkai Luhur

28 Mei 2024   22:23 Diperbarui: 3 Juni 2024   18:11 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di ujung teras itu terekam jelas
Ibu tenang berlatar lembayung
Perlahan pasti jarinya menganyam jerami
turut doa diuntai berselang-seling
berisi syukur berbalut asa

Sopan bayu menyelip di samping telinga
menghempas rambut yang tak kunjung surut
menghantar kidung tua ke setiap generasi
meneruskan makna dibalik rajut ikat nan asri
Demikian sang Empu melukis budaya
berharap dikenang pada dinding zaman

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun