Merajut Waktu dan Tragedi
Menjadi Rasa dalam Ingatan
Dibungkus dalam Imajinasi
Menjadi pakaian hangat sang peradaban
saat ruang dan waktu berdistraksi
dalam seksinya spiral semesta buatan
Budi dan Jiwa berpaling berangkulan
Mencoba saling menghangatkan
Menghadapi dinginnya takdir teknologi
Yg menjadi semakin tak tertutupi
"Sadar" akhirnya tahkluk pada "Jasad"
Yang membawanya kebilik astral dan tersesat
Sedang abstrak pasrah memandang
Sembari dipeluk logika buatan yang merebah di ranjang
Aku bergumam
Apa maksud Mu Tuhan?
Apakah kini sudah tak tahan?
Sini ngopi bersama Ku persilahkan
Saut Sang Alpha menjawab perlahan
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!