Di game keempat, Indonesia menunjukkan respect-nya dengan melakukan ban terhadap Estes. Hal ini mengingat, sokongan darahnya di game ketiga begitu menyusahkan. Kali ini Vivian dan kawan-kawan langsung menerapkan ganking gaming. Mereka selalu memberikan tekanan di area gold lane, dan tidak membiarkan Melissa melakukan farming dengan bebas. Itu juga bertujuan agar atlet Indonesia, Chelll, yang menggunakan Beatrix bisa unggul dari segi gold dan item. Upaya tersebut membuah hasil, dan memberikan keuntungan bagi timnas. Mengamankan lord kedua, Indonesia memanfaatkannya dengan baik. Lord berada di atas, sedangkan para pemain melakukan push di mid dan bot lane. Setelah kedua turret hancur, Chelll fokus dengan di base utama. Hasilnya memuaskan, Indonesia mampu menyamakan kedudukan dengan skor akhir 2-2.
5. Game Kelima
Di game terakhir, bisa dikatakan kalau pertandingannya cukup imbang. Jual beli serangan dari kedua tim, mampu membuat gemuruh para penggemarnya di venue. Laga kali ini juga cukup alot, mengingat hingga menit ke-9 saja baru ada enam kill yang tercipta. Tiga untuk Indonesia dan tiga diambil Filipina. Penonton dibuat senam jantung saat mulai memasuki menit k-10. Timnas yang mencoba leading setelah mendapatkan lord, mendapatkan turret lawan di area bawah. Hasil akhir pun terlihat semakin jelas, ketika masuk ke menit ke-13. Di sini atlet Indonesia mendapatkan lord dan disusul matinya hero marksman lawan. Objective gaming diterapkan, dan Indonesia fokus menghancurkan seluruh turret lawan. Base utama Filipina pun hancur di menit ke-15, Indonesia sukses menjadi juaranya.