Mohon tunggu...
TIKHO BORNEO
TIKHO BORNEO Mohon Tunggu... Editor - 포도밭에서 일하다 ( MAHASISWA )
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Ladies And Gentlemen !!! Menulis Yuk, Gas Ken !!!

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Yuk Kita Lihat Lebih Dalam Lagi tentang Ordo dan Tarekat

6 Mei 2023   13:26 Diperbarui: 12 Mei 2023   22:23 174
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gejolok yang terjadi diantara tarekat/konggregasi atau ordo sering terjadi tetapi banyak  kaum Awam yang tidak mengetahui hal ini. Hal ini sering tidak disangka bahwa sebuah kelompok tidak bisa dikatakan baik-baik saja karna, hal yang dapat memicu sebuah persaingan antar tarekat adalah ingin menjatuhkan satu sama lain. Ini adalah sebuah gejolok politik yang membawa keuntungan masing-masing dalam sebuah kelompok atau ordo tarekat tertentu. Dalam kenyataan ini bisa membuah pengaruh yang negatif bagi perkembangan zaman terkhususnya perkembangan dalam bidang Agama Katolik.

            Perselisihan yang terjadi atau ketidak harmonisan antar Tarekat atau Ordo yang terjadi bisa membuat pengaruh yang besar bagi perkembangan Agama katolik. Dimana dalam suatu biara tujuan utama adalah untuk membentuk menjadi sebuah imam yang dapat mengembalakan domba-dombanya. Suatu Ordo atau Tarekat banyak memilih untuk membuat formasi awal sendiri seperti rumah formasi dan semacamnya. Dikarnakan untuk menghindari hal tersebut atau dampaknya sendiri ialah tidak mendapatkan calon imam dari ordo tersebut. Sehingga suatu Tarekat memilih untuk membuat formasi awal milik mereka sendiri.

            Awal yang tidak saya sangka sama sekali, setelah masuk dalam sebuah kenyataan ini membuat saya mendapatkan pengalaman yang baru. Sebelum saya masuk dalam kenyataan ini anggapan yang dipikirkan saya ialah; sebuah Ordo atau Tarekat itu semuanya sama tidak ada yang membeda-bedakan. Tetapi kenyataan itu menjadi terbalik setelah saya mengalami hal itu. Ternyata disitu ada sebuah politik yang dapat menghancurkan sebuah kenyataan yang sangat pahit khususnya perkembangan agama.

            Jika sebuah ordo disatukan dalam berbagai tarekat dalam pendidikan formasi awal dapat membuat sebuah pengaruh yang menimbulkan perbedaan-perbedaan diantara ordo tersebut. kenyataan ini sering tidak banyak diketahui oleh banyak orang. Perselisihan ini dapat membuat pisikis atau mental dari calon imam tersebuat dapat terganggu. Suku dan Ras juga dapat mempengaruhi perselisihan antar Ordo, seperti halnya Budaya Timur dan Jawa akan jauh sangat berbeda sekali. Cendrung Budaya Timur lebih kasar dari pada Budaya Jawa yang sangat halus dan lebut.

            Bukan saja antar Ordo dengan Ordo yang lain yang dapat terjadinya perselisihan. Tetapi dalam satu Ordo juga banyak terjadi perselisihan, ketidak harmonisan antar sebuah satu komunitas dapat membuat pengaruh yang besar contohnya dalam sebuah Paroki terjadi perselisihan maka sebuah Paroki itu tidak akan dapat berkembang dengan baik. Hal yang wajar tentang sebuah perselisihan, tidak semestinya semua anggapan bahwa hal ini baik-baik saja meskipun dia adalah seorang calon Imam atau Imam. Karna seorang Imam adalah manusia bisa juga tetapi mereka dipilih untuk mewartakan injil keseluruh dunia.

            Sebuah tanggapan bahwa hidup membiara bukanlah hal yang dianggap baik dan damai dalam hidu. Tetapi kenyataan nya sanggat berbeda dengan apa yang kita pikirkan sekarang ini. Persaingan antar ordo juga dapat memberikan sebuah batasan seperti tembok beton yang terpasang. Dizaman sekarang sebuah Agama dapat menjadi momok kepentingan belaka saja untuk mendapatkan keuntungan. Sebuah iman yang baik adalah bagaimana kita bersikap kepada kita diri sendiri dan setia akan janji apa yang telah kita ikralkan. Sehingga memberikan apresiasi yang membawa perubahan yang baik untuk perkembangan umat beragama dan dapat memberikan pandangan dan motivasi yang tinggi umat beragama.  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun