Mengapa diperlukan Analisis Breakeven Point
Analisis BEP sangat penting dalam manajemen bisnis aksesoris manik-manik karena:
- Pengambilan keputusan: BEP membantu owner dalam pengambilan keputusan terkait harga, volume produksi, dan strategi penjualan. Misalnya, jika owner ingin menaikkan harga jual manik-manik, analisis BEP akan memberikan wawasan apakah itu akan menguntungkan atau malah merugikan bisnis.
- Evaluasi kinerja: BEP membantu dalam menilai kinerja bisnis, apakah bisnis menghasilkan keuntungan atau mengalami kerugian. Jika bisnis beroperasi di bawah BEP, ini mengindikasikan adanya masalah yang perlu segera diatasi.
- Perencanaan keuangan: dengan mengetahui BEP, bisnis dapat merencanakan sumber daya keuagan dengan lebih baik. Dengan mengetahui BEP, owner bisa memperkirakan berapa banyak modal yang dibutuhkan untuk menjaga bisnis berjalan tanpa kerugian.
- Pemahaman risiko: BEP membantu owner memahami tingkat risiko yang terlibat dalam operasional bisnis. Misalnya, pemilik bisa mengevaluasi bagaimana fluktuasi biaya variabel mempengaruhi BEP, sehinggga bisa mengelola risiko tersebut.
Berikut contoh perhitungan analisis Breakeven Point (BEP) dalam bisnis manik-manik:
Data Awal:
- Biaya tetap Bulanan (sewa toko, gaji karyawan, listrik, dll.) = Rp5.000.000
- Harga jual per unit manik-manik = Rp10.000
- Biaya variabel per unit (bahan baku, tenaga kerja langsung.) = Rp2.000
Perhitungan BEP dalam Satuan Mata Uang
BEP = Biaya Tetap / (Harga Jual per Unit -- Biaya Variabel per Unit)
BEP = Rp5.000.000 / (Rp10.000 -- Rp2.000)
BEP = Rp5.000.000 / Rp8.000
BEP = 625 Unit
Jadi dalam bisnis manik-manik perlu menjual minimal 625 unit manik-manik dengan harga jual Rp10.000 per unit untuk mencapai titik impas (Breakeven Point) dan menutupi semya biaya bulanan sebesar Rp5.000.000. Dengan menjual lebih dari 625 unit, bisnis akan mulai menghasilkan keuntungan di atas BEP.