Kelompok ibu dan anak merupakan kelompok yang memiliki risiko tinggi untuk mengalami berbagai masalah kesehatan. Sampai saat ini, angka kematian bayi, balita, dan ibu masih cukup tinggi. Hal ini tentu harus menjadi prioritas utama program kesehatan mengingat mereko merupakan aset yang menentukan kualitas generasi masa depan. Salah satu faktor yang turut berkontribusi terhadap masalah kesehatan ibu dan anak adalah kurangnya kemampuan literasi kesehatan pada ibu.Â
Literasi kesehatan merupakan salah satu elemen penting yang wajib dimiliki. Dengan memiliki kemampuan mencari, memproses, dan memahami informasi kesehatan, maka ibu dapat menentukan pilihan terkait kesehatan anak dan keluarga, serta mampu menerapkan perilaku hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari.Â
Ibu merupakan tokoh sentral di dalam keluarga yang memiliki peran penting dalam pengambilan keputusan terkait dengan kesehatan. Jika ibu memiliki kemampuan literasi kesehatan yang baik, maka tindakan atau keputusan yang diambil akan mengarah pada upaya peningkatan status kesehatan. Dengan demikian, akan tercipta keluarga sehat yang melahirkan generasi yang sehat pula.Para ibu ini perlu dibekali berbagai pengetahuan dan keterampilan terkait kesehatan.Â
Oleh karena itu, tim Pengabdian Masyarakat Universitas Negeri Malang yang diketuai Tika Dwi Tama S.K.M, M.Epid dan beranggotakan dr. Anindya Hapsari, M.Kes, Dian Mawarni S.K.M., M.P.H, dan beberapa mahasiswa dari jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Negeri Malang, mengadakan kegiatan pengabdian yang berjudul "Gerakan Literasi Kesehatan Ibu dan Anak (GERAI SEHATI) Untuk Mewujudkan Generasi Sehat dan Tangguh".
Kegiatan pengabdian ini didanai oleh PNBP UM 2021. Kegiatan ini dilakukan dalam bentuk penyuluhan dan pelatihan, serta diskusi interaktif. Ibu-ibu kader sebagai peserta kegiatan ini diberikan informasi dan dilatih bagaimana mencari informasi kesehatan yang valid, Â memahami informasi kesehatan yang diperoleh dari berbagai macam sumber, dan mendeteksi hoaks atau melakukan verifikasi kebenaran informasi kesehatan yang diperoleh.
Â
"Meningkatkan kemampuan literasi, khususnya pada ibu, merupakan aset yang sangat berharga. Ibu yang memiliki kemampuan literasi kesehatan yang baik, mereka memiliki peluang yang besar pula untuk mengimplementasikan perilaku sehat dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini tentu saja tidak hanya bermanfaat bagi kesehatan ibu, namun juga kesehatan anak, dan keluarga", tandas dr. Anindya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H