Beberapa hari setelah benar-benar pergi biru kembali menyapa menyibak kenyataan buruk yang ada. Menampik semua isu yang datang dalam benak, menenggelamkan segala sisi buruk yang ada. Dan pada akhirnya pelangi kembali menyapa bentala, dulu sepersekian detik hanya berani saling tatap tanpa ada gurauan yang jelas dan terarah. Namun itu justru banyak sensai yang hadir dan menjalar seiring berjalannya detik demi detik. Yang tadinya hanya ada rona hitam kini putih, jingga dan merah mulai mengambil alih semuanya. Dalam benak yang terukir hanya guluman senyum tipis dari bibir mungil miliknya.
Mungkin jika bentala berpihak semua akan benar-benar menjadi milik senja sepenuhnya. Tanpa babibu semesta memberinya dengan ringan hati. Jangan bilang jika semesta tak benar memberikan biru dengan ringan hati itu jelas beda dengan alur cerita yang tergambar dalam benar. Sedang tidak ingin menceritakan lebih tentang duka dan hal buruk yang tidak akan terjadi atau bahkan terjadi. Biarkan semua berjalan semestinya, jika biru benar-benar ditakdirkan sepenuhnya milik senja maka ia akan kembali dengan ribuan cara yang menajubkan tinggal ia mampu. Iya mampu, untuk tetap bertahan pada pilihan yang ada meski duka mengawali kisah.
Semua hanya tentang mau menerima hal itu apa adanya, ingin memaksa lebih tapi setidaknya ia tau diri dan mampu menempatkan hal itu bagaimana semestinya. Kadang memang sulit, ingin menggengam lebih. Namun melihat tanda bahwa biru memberi jarak antara senja, hanya bisa memandang jelas bahwa keraguan itu benar-benar nyata dan ada. Membuat semua ribuan khayalan seperti dunia kedua hilang dan lenyap. Tapi jika hal itu kembali di persatukan semua akan senantiasa kembali merajut rasa. Mengabungkan satu demi satu dari keping luka yang ada, beranjak pulih namun kembali di patahkan jika kita terlalu berharap lebih. Tak ada yang benar-benar mudah jika berurusan dengan rasa. Semua menjadi satu padu yang membuat mabuk bagi siapapun yang merasakannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H