Ketika semua datang, tanpa dapat dikira.
Mereka akan kembali dengan ribuan cerita baru, namun semesta benar ia membawa kabar sesuai perasaan. Penantian dan kesabaran kali ini berbuah baik. Dalam artian semesta berpihak kali ini, mengingat sebuah usaha yang tak terkira pada perjuangan yang patut untuk diacungi rasa dan apresiasi.
Tapi mengira kesengangan sampai disitu, ternyata semesta memberi lebih tapi hal ini justru sebaliknya. Mematahkan ribuan hati, dan ribuan mimpi maupun ribuan rasa. Semua duka menjadi satu, hal yang satu-satunya menjadi pilar untuk saat-saat selanjutnya perlahan goyah. Sekarang terpaku, meneduh dan beranjak beristirahat.
Mengistirahatkan benak yang ada. Menata kembali hati yang hampir usang, berkali-kali mengerjap berharap semua hal ini hanya mimpi. Namun ternyata sudah tiga kali terbangun, melihat hal yang ada mengingat keadaan yang ada ternyata semua nyata. Tak ada celah sedikitpun untuk mencela bahwa semua ribuan hal itu hanya mimpi.
Suka senantiasa datang pada waktu yang tak terkira, begitu juga duka. Semua sama-sama sulit diterima, semua hadir karena semesta mau ia menjatuhkan suka karena usahamu patut untuk diberi rasa dan semesta menjatuhkan duka karena ingin mematahkan semua hal yang ada untuk hal yang ribuan kali lebih indah.
Kalau diingat kembali, langkah kaki yang menuntun kita untuk senantiasa bersama menuju hal yang tak terbatas dan melampui ribuan rintangan membuat semua keadaan tertata. Baik hati, fisik namun tidak dengan luka. Ia akan tetap selalu ada tak kunjung padam, semakin diingat membuat kau terasa menabur garam diatas luka. Mungkin itu yang dirasa dalam benak, padahal perjalanan kita masih jauh. Namun mengapa semesta menghendaki semua berhenti untuk saat ini? perpisahan yang cenderung layak dibenci. Ia benar-bener egois mematahkan ribuan rasa yang ada. Tapi entah mengapa aku yakin disatu titik kecil, bahwa mereka akan kembali dengan jutaan hal yang membuat euforia kembali lagi hadir. Memang semua yang ada dalam hati, jika sudah terpatri akan sulit terganti.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H