Selain itu, data yang diambil oleh drone dapat digunakan untuk memantau perubahan lahan dan memantau aktivitas ilegal yang menyebabkan deforestasi. Dengan informasi ini, pengelola perkebunan dapat mengambil tindakan proaktif untuk melindungi lahan.
Drone juga membantu kegiatan operasional industri kelapa sawit seperti: perencanaan, pemupukan, hingga re-planting. Drone dapat digunakan untuk mengetahui hamparan lokasi pembibitan baru dan luas area lahan. Untuk menunjang lokasi pembibitan yang sesuai, dibutuhkan beberapa data tambahan seperti: data topografi, ketersediaan air, dan jalur akses kendaraan. Hal tersebut tentunya juga mempermudah pekerjaan dan mendapatkan data secara aktual dan cepat.
Kesimpulan
Sebagai negara dengan luas perkebunan kelapa sawit yang besar, Indonesia memiliki potensi besar untuk memimpin dalam penggunaan agtech. Penerapan agtech membawa perkebunan kelapa sawit ke era baru yang lebih efisien. Kemampuan drone untuk melakukan pemantauan lahan secara menyeluruh memungkinkan pengelola industri sawit untuk merespons perubahan kondisi lahan secara cepat, tepat, dan lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan. Kolaborasi dengan BPDPKS dan inovator teknologi dapat menciptakan solusi yang mendukung dalam menghadapi krisis deforestasi sehingga dapat menuju masa depan yang hijau.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H