Mohon tunggu...
tika habeahan
tika habeahan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Be do the best
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

MENJADI BERKAT BAGI SESAMA

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kesalahan yang Tidak Bisa Dibenarkan

29 Agustus 2023   21:16 Diperbarui: 29 Agustus 2023   21:48 194
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Terima kasih banyak, kemarin sudi hadir untuk mengisi beberapa lembar bagian kosong dalam hidupku; sekalipun hanya sebentar, adamu memberi arti paling berarti.

Kau serupa keriuhan dalam sepi, memecah hening---menjadi bising. Bahkan saat sudah beranjak, kau masih menjadi pelabuhan rindu yang ingin hatiku singgahi berkali-kali.

Sejenak melupakan giat ku, aku kerap bersua denganmu dalam balutan angan yang terasa begitu nyata. Di sana; kita saling memeluk raga, menjadi jiwa-jiwa yang tidak lengkap tanpa salah satunya---Dan yang paling indah ialah; kau dan aku hingga kita memiliki mimpi yang sama pula.

Sialnya, mimpi kerapkali membangunkan aku lebih cepat. Sinar mentari merenggut nyawa dari harapan-harapan yang hirap, hingga pagi harinya aku tersadar, kau dan aku; adalah kesalahan yang tidak bisa dibenarkan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun