Mohon tunggu...
tika habeahan
tika habeahan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Be do the best
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

MENJADI BERKAT BAGI SESAMA

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisiku adalah Kamu

20 Mei 2023   10:15 Diperbarui: 20 Mei 2023   10:17 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Aku akan terus tuliskan puisi, tentu puisi untukmu saja. Kau bilang tidak mungkin. Tapi aku juga heran, mengapa puisiku untuk dan tentangmu saja.


Melihat jam dinding aku tuliskan puisi untukmu. Setiap detiknya menjelma kata-kata yang berdetak. Melihat ke jendela aku tuliskan puisi untukmu. Setiap sulur cahayanya menjelma larik-larik yang penuh warna. Mendengarkan musik aku tuliskan puisi untukmu. Setiap suaranya menjelma bait-bait yang berdentang.

Merenung sampai ke tepian sepi, denyut nadiku menjelma puisi. Tapi, aku suka, dan aku akan terus lakukan ini ---menuliskan puisi untuk dan tentangmu saja.

Aku suka dengan hobiku ini. Kaulah yang selalu membuatku terus berpuisi. Kaulah puisiku. Jantungku sendiri mengenalmu sebagai puisi, yang menyaru sempurna sebagai debarnya. Ah sudahlah, sebenarnya aku sedang merindukanmu. Aku memikirkanmu, setiap aku tuliskan puisi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun