Suatu waktu saya duduk termenung di taman komunitas. Saat itu saya menkmati senja dengan alunan ramai suara kendaraan. Saya menikmati kebisingan itu di temani secangkir kopi. Saya melihat semua orang sibuk lalu lalang, terbersit pertanyaan dalam hati saya, apa yang sedang mereka cari ? Hari-hari ini dipenuhi kesibukan, dan kita terus disibukkan dengan kegiatan mencari-mencari dan terus mencari. Apakah hingga detik ini kita belum menemukan apa yang kita cari ?Â
Seperti biasanya kita tidak akan pernah sanggup berkata cukup tentang apa yang kita miliki. Kita selalu ingin, ingin dan ingin lagi. Hingga segala cara kita upayakan demi memenuhi keinginan kita. Kita hidup di gunung lalu kita merindukan pantai. Kita hidup di pantai lalu kita merindukan gunung. Dikala kemarau kita tanya kapan hujan,Di musim hujan kita tanya kapan kemarau. Diam di rumah inginnya pergi,Setelah pergi inginnya pulang ke rumah. Waktu tenang cari keramaian, Waktu ramai cari ketenangan. Ketika masih bujang mengeluh ingin segera menikah, Sudah berkeluarga, melirik kebun tetangga, mengeluh belum punya anak, setelah punya anak mengeluh biaya hidup dan pendidikan. Ternyata sesuatu itu  tampak indah karena belum kita miliki.
Kapankah kebahagiaan akan didapatkan kalau kita hanya selalu memikirkan apa yang belum ada, tapi mengabaikan apa yang sudah kita miliki. Idealnya mungkinkah selembar daun yang kecil dapat menutupi bumi yang luas ini?? Menutupi telapak tangan saja sulit. Tapi kalau kita membiarkan daun kecil ini nempel di mata kita, maka tertutuplah "BUMI". Inilah yang sering kita lakukan dalam hidup , kita membiarkan hal-hal buruk itu menempel dihati dan pikiran kita  sehingga  kita akan melihat segala sesuatunya menjadi buruk.Â
Bumi inipun akan tampak buruk, jika kita menutup mata hati serta mat fisik kita dengan yang buruk. So, Jangan menutup mata kita, walaupun hanya dengan daun yang kecil, Jangan menutupi hati kita, dengan sebuah pikiran buruk, walau hanya seujung kuku.
SYUKURI apa yang sudah kita miliki, sebagai modal untuk meMULIAkan-NYA ...Â
Karena hidup adalah; WAKTU yang dipinjamkan,Â
Dan Harta adalah Amanah yang dipercayakan ...Â
Yang semua itu akan di mintai pertanggung jawaban.
Bersyukurlah atas nafas yang masih kita miliki.Â
Bersyukurlah atas keluarga yang kita miliki.Â