SALAH satu adegan menarik dalam Film The Karate Kid adalah ketika Dre Parker ingin sekali belajar beladiri. Sebagai murid baru di tempat asing dia  sering dibully oleh Cheng dan kelompoknya. Dalam sebuah perkelahian tak seimbang, Dre diselamatkan dari pengeroyokan Cheng dan gerombolannya oleh Mr. Han, tukang reparasi listrik.Â
Dre baru tahu bahwa Mr. Han adalah ahli kungfu. Dia ingin belajar kungfu kepada si tukang listrik yang sederhana, rendah hati dan suka menolong. Pada mulanya Mr. Han enggan. Tetapi karena desakan Dre dan niatnya membantu anak baru itu, Mr. Han mau melatih Dre Parker. Awalnya Dre hanya dilatih melepaskan jaket, membuang di lantai, mengambilnya lagi dan menggantungkan di tempat gantungan dengan benar.Â
Itu harus dilakukan berkali-kali dan selalu diulang-ulang. Kegiatan melepas jaket, membuang, memungutnya dan menggantungkan dengan benar harus dibuat ribuan kali. Saat hujan, panas, dari pagi, siang malam hanya itu yang dilakukan. Â Dre sangat kesal, bosan dan jengkel. Dre marah karena pikirnya akan dilatih jurus-jurus kungfu . Mr. Han memberitahu apa itu kungfu yang sesungguhnya. Kungfu ada di setiap tindakan kitaÂ
Kungfu adalah bagaimana kita memperlakukan orang lain. "Everything is kungfu." Kata Mr. Han. Barulah Dre sadar apa arti kungfu yang sebenarnya. Yesus menanyai Petrus berulang kali. Yesus berkata, "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku lebih daripada mereka ini?" Pertanyaan itu diulang sampai tiga kali. Hal ini menunjukkan bahwa isi dari pertanyaang itu sangat penting.Â
Yesus tidak bermaksud menunjukkan kegagalan dan penyangkalan Petrus tetapi Yesus menekankan betapa pentingnya menggembalakan domba-domba-Nya dengan kasih yang total melebihi segala sesuatu. Kasih kepada Yesus sebagai gembala utama adalah syarat penting bagi para murid. Yesus tidak menuntut kehebatan, kesuksesan atau popularitas, tetapi yang dituntut dari murid-Nya adalah kasih seutuhnya. Pertanyaan "apakah engkau mengasihi Aku" diulang sampai tiga kali. Kasih kepada Yesus adalah syarat mutlak bagi para gembala.Â
Kalau gembala tidak punya kasih kepada domba-dombanya, maka domba-domba akan tercerai berai, tidak aman dan kebingungan. Gembala yang benar berbeda dengan orang upahan.Â
Gembala yang benar akan mengorbankan diri demi keselamatan domba. Tetapi seorang upahan akan lari jika dombanya terancam. Gembala yang sesungguhnya akan selalu fokus pada nasib dombanya. Seperti kata Guru Han, "Everything is kungfu" artinya segala tindakan kita adalah bagaimana kita memperlakukan orang lain dengan baik.Â
Begitu pun pesan Yesus kepada Petrus dan murid-murid-Nya, "Everything is Love" segalanya yang kita lakukan kepada orang lain mesti didasari oleh kasih yang tulus murni. Yesus telah mengajari kita cinta yang sesungguhnya dengan pengorbanan-Nya di kayu salib. Kini kita diajak melakukan segalanya dengan penuh cinta.Â
Sebagaimana Petrus ditanya berulangkali, hal yang sama juga ditanyakan kepada kita masing-masing. "Apakah engkau mengasihi Aku lebih daripada segala sesuatu?" Apakah jawaban kita kepada Yesus Sang Gembala Utama yang telah mengasihi kita? Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI