Pemerintah selalu megumandangkan betapa pentingnya mengikuti vaksinasi. Vaksinasi bukan hanya sekedar kewajiban tapi lebih dari itu yakni kesehatan dan keselamatan kita serta orang-orang disekitar kita menjadi terjamin. Setelah mengikuti vaksin I dan II saya merasa lebih berani untuk terjun kedunia luar setelah beberapa saat WFH. Beberapa bulan terakhir ini dikumandangkan sudah boleh mengikuti vaksin ketiga yang kerap disebut dengan vaksin booster.
Untuk menerima vaksin dosis ketiga ini tentu ada syaratnya yakni telah mengikuti vaksin I dan II minimal enam bulan yang lalu. Saya teringat dengan tanggal serta bulan terakhir ketika saya mengikuti vaksin disalah satu rumah sakit di kota medan. Yah, sepertinya sudah bisa menerima vaksin dosis ketiga karea saya vaksin ke dua bulan mei tahun 2021.Â
Awalnya saya ragu untuk mengikuti vaksin ketiga ini. Keraguan saya bukan tidak beralasan,saya ragu karena banyak orang-orang disekitar saya mengeluh perihal efek samping dari vaksin booster. Sebagian dari mereka ada yang harus istirahat beberapa hari karena deman,meriang,keram dan segala macamnya. Sementara posisi saya saat ini sebagai skriptor harus banyak keluar untuk menjumpai dosen.
Yah,saya butuh beberapa saat untuk menimbangnya. Kalau saya tidak vaksin barangkali  saya mudah terserang virus yang baru sementara kalau saya vaksin mungkin akanmengalami efeknya tapi hanya satu atau dua hari saja. Akhirnya,dua hari yang lalu saya putuskan untuk mengikuti vaksin booster. Sebelum vaksin saya sungguh mempersiapkan diri secara jasmani dan rohani karena saya tidak mau mengalami hal yang sama dengan pengalaman teman-teman. Setelah vaksin saya mencoba untuk menepi dari berbagai aktivitas. Sembari menepi saya tetap memperhatikan asupan gizi dan kebutuhan lainnya yang menurut saya berguna bagi kesehatan saya sendiri.
Hari ini adalah hari yang kedua bagi saya setelah vaksin booster jenis pfizer. Saya tidak mengalami gejala seperti apa yang dialami oleh teman-teman. Saya cukup sehat, fit dan bisa beraktivitas seperti semula. Saya sangat bersyukur bisa menerima vaksin dosis ketiga ini tanpa gejala apapun. Sama halnya ketika vaksin pertama dan kedua saya tidak mengalami gejala yang membuat saya terganggu untuk melakukan aktivitas saya. Akan tetapi,meski sudah vaksin sampai tiga kali saya tetap menjaga diri dan mengurangi mobilitas seperti weekend,pesta, dan lain sebagainya. Selain itu pola hidup teratur mesti harus saya jaga baik jasmani maupun rohani. Sebab dalam jiwa yang sehat terdapat jiwa yang sehat.
Untuk saya sendiri vaksin bukanlah tiket untuk berkeliaran kemana saja yang saya mau. Vaksin tidak menjadi jaminan bagi saya terhindar dari virus- virus yang masih ada. Vaksin hanyalah menambah kekebalan tubuh. Vaksin harus dibarengi dengan pola hidup yang teratur. Itulah yang saya lakukan sehingga tiapkali vaksin saya tidak mengalami gejala yang membuat saya terganggu.
So, vaksin bukan hanya sekedar kewajiban atau aturan. Mari kita mengikuti anjuran pemerintah, itu semua dikumandangkan bukanlah untuk kepentingan mereka melainkan untuk keselamatan kita serta orang-orang disekitar kita. Cobalah untuk menerobos rasa takut yang ada sebab apa yang kita pikirkan belum tentu menjadi kenyataan.Â
Mungkin kita bisa memelihara dan menjaga kekebalan tubuh kita dengan cara yang lain. Tapi ingat ada saatnya kita terlena dan lalai untuk melakukannya. Padahal kita tidak tahu virus bisa saja menghampiri kita tanpa ada pemberitahuan. Marilah kita bijak untuk menyikapi hidup, menjaga diri kita juga menjaga lingkungan kita. Mari kita saling menyayangi, saling menjaga dan saling menyelamatkan. Jangan sampai kelalaian kita mengakibatkan orang lain menderita.
Ayo, ikut vaksin ! Jangan takut !
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H