Saya rasa itu adalah bentuk kehadiran Tuhan dalam diri orang-orang yang saya dengarkan. Hadir secara utuh dalam konteks mendengarkan inilah cara saya untuk merespon kehidupan yang ada disekitar saya.Â
Saya jatuh cinta terhadap situasi yang mereka alami lewat perkataan mereka. So,menerima suara dan getaran nada mereka membantuku untuk memperluas relasi dengan mereka berdasarkan  cinta kasih.
Tapi terkadang dengan mendengarkan kita bisa tergelincir. Tergelincir karena kita terlalu banyak menghabiskan waktu untuk merencanakan sesuatu ketika orang lain berbicara.Â
Saat lawan bicara kita sedang asyik berbicara kita sibuk untuk merencanakan apa yang akan kita katakan,ingin segera mengevaluasi pembicaraannya,bahkan kita kerap terburu-buru untuk menampilkan diri kita. Kita tidak sangup menahan diri untuk tidakberkata-kata. Ya,hal itu manusiawi sekali tapi alangkah baiknya kita hadir secara penuh dalam konteks pembicaraanagar kita mampu mengalami sesuatu yang bermanfaat dari apa yang kita dengarkan.
Ada pepatah bijak mengatakan " Jika kamu tak dapat mewarnai hidup orang lain setidaknya kamu jangan mengubah warna aslinya". Artinya kalau saya tidak mampu menjadi solusi bagi orang lain setidaknya saya tidak menjadi polusi baginya. Sebagian orang tidak butuh pembelaan apalagi penghakiman mereka hanya butuh didengarkan dan ditemani.
Inilah yang saya lakukan ketika orang lain mulai curhat kepada saya. Kadang saya tidak menjadi solusi bagi mereka yang bercerita kepada saya tapi saya juga menjaga diri saya mengontrol diri saya agar tidak menjadi polusi bagi mereka. Mendengarkan dan menemani mereka adalah bekal bagi saya untuk menjalin relasi yang baik dengan orang-orang disekitar saya.
Mendengarkan tanpa syarat dan menerima apa yang diungkapkan orang lain kepada saya adalah cara saya untuk mengekspresikan cinta kepada mereka. Karena bagi saya ,ketika saya mampu mendengarkan maka pada saat itu perasaan kita bisa terhubung dan sebaliknya ketika saya tidak mampu mendengarkan maka pada saat itu saya akan merasa terpisah.
Seni mendengarkan adalah salah satu cara saya untuk mengenal dan menerima mereka lebih dari apa yang saya tahu sebelumnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H