Mohon tunggu...
tika habeahan
tika habeahan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Be do the best
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

MENJADI BERKAT BAGI SESAMA

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Mempunyai Seorang Sahabat, Pentingkah?

14 September 2021   13:17 Diperbarui: 15 September 2021   22:30 439
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sahabat | Sumber: Pexels/Pixabay

So, bagi saya kehadiran seorang sahabat itu sangat penting. Jauh sebelum menjadikan seseorang jadi sahabat kita, kenalilah ia dengan sungguh, pahami karakternya, dan pahami juga bagaimana cara menghadapinya. 

Dalam perjalan waktu kita akan bisa saling mengenal lebih dalam lagi apabila ada keterbukaan dan kejujuran di dalamnya. 

Pengenalan yang sungguh-sungguh akan membuat kita untuk saling menerima dan saling melengkapi.

Sejatinya, sahabat tidak akan pergi meninggalkan kita sekalipun kita berada di lembah keterpurukan. 

Sahabat tidak akan pernah mencari keuntungan dan ahabat tidak akan mementingkan egonya sendiri. 

Sahabat menjadi partner kita dalam banyak hal. Dan bagi saya sahabat itu adalah gudang inspirasi, motivasi, pengampunannya tak pernah berkurang, cinta dan belas kasih berlimpah di sana.

Saya sangat bersyukur memiliki seorang sahabat. Dan saya berharap dia juga senang memiliki sahabat seperti saya. Artinya ketika kita memiliki sahabat kedua belah pihak harus mengalami kemerdekaan.

Sahabat bukan berarti mengikatnya menjadi milik kita, melainkan kita menjadi pribadi yang lepas bebas dalam banyak hal. 

Sahabat tidak mengenal rasa cemburu, iri, dan lain-lain. Sahabat itu ibarat tiang penyanggah yang selalu menopang kita. 

So, kalian yang memiliki sahabat jagalah dia, rawatlah dia, jangan sampai kamu mengikatnya dan membebaninya dengan aneka perasaan yang tidak jelas. 

Sahabat bukan berarti tak pernah salah paham atau lepas dari kesalahan. Justru pada saat-saat situasi yang demikian kesetiaan kita terhadap seseorang diuji. Sanggup atau tidak kah kita menerima kekurangan seseorang?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun