Akan tetapi tahun 2015, kami bertemu kembali dalam waktu yang singkat dikarenakan oleh tugas studi, setelah itu kami terpisahkan kembali.
Nah, tahun 2018 sampai sekarang arti sahabat itu lebih dirasakan kembali. Karena kita sudah memiliki yang smartphone dan lain-lain jadi komunikasi lebih lancar.Â
Saya merasa sahabatku itu adalah emas untuk saya yang pantas untuk dijaga dan dirawat. Hehehe.Â
Kehadirannya dalam hidupku sangat berarti walau dia tak istimewa dihatiku, tapi kehadirannya tak akan pernah bisa digantikan oleh yang lain.
Dalam banyak hal saya melibatkannya. Kesediaannya untuk selalu membantuku membuatku untuk tetap setia padanya. Bukan karena saya diuntungkan, tapi karena sikapnya yang selalu menegurku dalam banyak hal.Â
Saya sering mencari gara-gara supaya saya tahu seperti apakah dia kalau marah. Tapi sudah berbagai cara saya lakukan dia tak pernah marah.
Justru selalu keluar hanya ucapan yang baik-baik, seperti, "Nggak boleh begitu", "Sabarlah, pasti ada waktunya", " Thank you".Â
Jadi, caranya untuk bersikap dan bertutur kata mengajariku juga untuk lemah lembut dalam bertutur kata.
Lalu, apa yang saya lakukan terhadap sahabat saya itu?Â
Saya hanya bisa memberikan perhatian kecil-kecil kepadanya, kadang-kadang memberi surprise. Itupun kalau dia tahu, pasti ditolaknya.Â
Saat ini saya banyak menyita waktu dan tenaganya dalam proses penyelesaian tugas akhirku. Saya berharap dia tetap sehat dan semangat.